Saya sedang mencuci piring yang kami gunakan pada saat sahur pada hari itu, tiba-tiba dari luar rumah terdengar suara istri yang memanggil dengan suara kayak orang ketakutan, *abang, abang nyo peu sarong uleu nyouh?* Yang saya masih setia dengan beberapa piring kotor, sementara istri masih memanggil-manggil di halaman rumah.
Setelah saya cuci tangan, bekas sabun cair merek ternama sebagai anti lemak dan siap membuat kinclong peralatan dapur, yang saban hari nongol di layar kaca untuk mendulang keuntungan dari para pemirsa, lalu saya bergegas keluar, untuk memastikan apa yang sedang membuat istri bagaikan baru saja melihat hantu.
Setiba saya di depan rumah, istri menunjuk ke arah benda aneh yang bari pertama sekali dilihatnya, apa ini bang, sarung ular ya? Alias kulit ular, ooo bukan kata saya, itu jamur, jamur apa kok ada jaringannya tanyanya lagi? Abang pun tida tau jamur apa itu namanya.
Lalu saya segera masuk ke dalam, untuk mengambil smartphone yang sejurus kemudian sudah berada di sisi jamur, jepret jepret foto jamur pun sudah berada di galeri, istri dan anak-anak nyelutuk, pasti untuk postingan steemit, tau tau je jawabku singkat.
Saat saya sedang memotret jamur itu, seekor lalat seakan mengatakan pada saya bahwa itu miliknya dan tidak ingin ada yang mengusik keberadaan jamur itu, di berdiri gagah menghadap ke arah kamera smartphone, tidak seperti lalat biasa yang bila sudah ada benda sedekah itu pasti akan terbang, walupun setelah itu kembali lagi.
Namun berbeda dengan lalat yang baru mendapatkan makanan lezat tahunan atau bahkan bisa bertahun-tahun tidak pernah didapatkannya, karena saya sendiri juga baru itu pertama sekali melihat jamur seperti iti, bentuknya sperti jamur biasa, ada batang dan ada kepala/bakal daun jamur yang masih kuncup, yqng berbeda pada jamur ini adalah adanya jaring warna orange yang menutup mulai dari kepala hingga batangnya.
Setelah mengambil beberapa foto, saya melanjutkan sedikit lagi pekerjaan yang tertunta, membilas piring lalu bersiap untuk ke kantor, kemudian saya berangkat ke kantor, setiba di kantor saya nampakkan foto jamut itu pada beberapa teman, saya tanyakan pada mereka jamur apa itu gerangan.
Salah satu teman mengatakan, nyan kulat burong alias jamur hantu, saya tanyakan apa asal muasal penamaan jamur itu dengan nama jamur hantu? Namun teman tersebut tidak tau juga.
Seorang teman lainnya yang tidak perlu saya sebutkan namanya, mulailah mengisahkan sebuah kisah pada zaman dahulu kala sehubungan dengan jamur itu.
Dahulu ada sebuah kerajaan dan seorang putri semata wayang sang raja, singkat cerita, sang putri kini sudah tumbuh dewasa, sang raja sudah menawarkan pada sang putrinya beberapa pemuda tanpan untuk menjadi suaminya namun selalu saja dia tolak.
Karena merasa kesal dengan sikap putrinya sang raja pun meminta pada tiga orang penjaga untuk memantau putrinya, pada suatu hari saat raja masuk ke dalam kamar sang putri, ternyata putrinya tidak berada dikamar, lalu raja bertanya pada penjaga, kemana pergi anakku? Sang penjaga menjawab sedang di kebun samping tuanku, lalu rajapun mencarinya, setibanya di kebun ternyata putrinya sedang asik dengan jamur, lalu rajapun menebas jamur itu dan meminta putrinya segera kembali.
Beberapa hari selanjutnya pun seperti itu, dengan berakhir pada penebasan jamur, namun sang penjaga sudah mulai penasaran dengan apa yang dilakukan oleh sang putri, lalu diam-diam penjaga mencoba mengintip apa yang dilakukan oleh putri sang raja, dilihatnya ternyata putri raja yang masih gadis itu sangat menyukai jamur.
Maka pada esok hari, penjaga yang mengitip kebiasaan putri itu menggali sebuah lubang yang bisa menutupi sekujur tubuhnya sambil berbaring, sementara jamurnya dibiarkan tumbuh dengan suburnya di atas tanah.
Ketika sang putri datang melihat sebatang jamur yang berdiri kokoh dan putri pun melakukan kebiasaan nya dengan jamur, dielus-elusnya jamur itu, semakin dielus jamur itu semakin gagah, namun sayangnya sang penjaga tidak mengintip sampai habis apa yang dilakukan oleh sang putri dan sang raja, maka sebuah tragedipun terjadi, setibanya raja dan melihat putrinya sedang mengelus-elus jamur, lalu sang raja meghunus pedangnya dan menebas jamur sebagaimana biasanya.
Apa yang terjadi dengan jamur yang satu ini??? Kalian pasti tau. Dan setelah itu sang putri pun sudah mau untuk menerima tawaran ayahnya untuk menikah.
Sewaktu kecil saya sering sekali melihat "kulat burong" itu di dekat rumah, saya takut dan menghindar kalau melihat jamur tersebut. Karena "burong" dalam bahasa Aceh berarti hantu perempuan berambut panjang yang sering tertawa atau menangis tengah malam. Jadi, saya pikir jamur itu adalah jelmaan dari "burong" tersebut.
😂😂😂
Bu @vawzyaa kulat nyan memang butoy kulat burong nyouh?
Pane Na Hantu Hana meupeu Peugah
Get that na teuh, dari kulat roih keu fiksi 👍 loen pikee neu sambung ngen informasi ttg kulat dari Wikipedia 😂, nyou jeu neu peu ikot kontes, gamba kulat nyan, neu tanyoung bak ureung po kontes, miseu galak jih.. Na hadiah teuma.
Kak @cicisaja hana tohlon lob wikipedia, sehubungan dengan fiksi nyan hasil browsing dari Wikipedia berjalan hehehe, atra gob peugah, lon cuma mencoba menghadirkan lam bentuk tulesan, tapi nyan hana abeh lon tuleh takot di kheun yang ken2 le ngen2 bak steemit
Gambar terakhir seperti mak akob di waktu pagi: tegang meunan
Dan neuci baca paragraf2 terakhir
Nyan Jamur Ala Kadar Band
Ala Kadar Band atawa jamur yang tersarung alat kontrasepsi