Saya lahir di lingkungan serba kecukupan, berjalannya waktu dari bulan menganti tahun, tepat pada umur saya 7 tahun sudah terasa saya menikmati hidup sedikit kemewaha. Seirinya berjalan waktu kehidupan saya semakin hari menurun pada saat krisis moneter terjadi pada tahun 1998. Disini saya tidak bisa melakukan apa-apa melainkan saya sekolah dan bermain-main sama teman.
Kehidupan yang semakin menurun tapi bisa bertahan hidup walaupun mulai dengan serba kekurangan, awal mula kisah saya kembali ke posisi 0 pada tahun 24 desember 2004 tepatnya 2 hari sebelum Tsunami melanda daerah aceh, toko orang tua saya harus di bongkar uang pun tidak ada. Diberikan waktu 3 bulan untuk biaya pembangunannya.
Tiga bulan bukan waktu yang lama, bagi saya sendiri saat lagi butuh uang banyak terasa cepat berjalan waktu, harus terkumpul uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta). Mungkin sekarang uang itu tidak banyak nilainya. Akan tetapi misal dulu uang Rp. 150.000.00,- bisa dibilang sekarang dangan nilai setara 1,5 Milyar.
Akhirnya orang tua saya mempunyai ide untuk sewakan toko tersebut dengan jangka yang panjang yaitu 10 tahun. Hanya saat itu kami semua cuma bisa bersabar. Kami menjalani hidup yang serba kepedihan sehari tidak kerja sehari juga tidak bisa makan.
Inilah perjuangan hidup, saya ingat perjuangan tidak boleh sia-sia, kami sekeluarga harus merasakan sejahtera. Akhirnya saya memutuskan menjual sepeda motor saya untuk membeli komputer PC. Dengan komputer inilah saya mengenal teknologi. Menperdalam ilmu teknologi, mengenal dengan ilmu satelite receiver untuk mencari uang akhirnya dalam waktu yang singkat saya dapat mencari uang. Itupun tidak cukup karena saya baru permulaan di bidang pemasangan satelite receiver.
Pada pertengahan tahun 2009, sekolah SMA saya sudah tamat, saya memutuskan untuk kerja tetapi orang tua tidak mengizinkan saya kerja, tapi di suruh menyambungkan kuliah. Dengan biaya kuliah yang sangat mahal akan tetapi harus tetap kuliah. Disinilah aku memutuskan untuk kerja sambil kuliah, berubah porfesi saya yang dulunya hanya satu pekerjaan sekarang saya pegang dua pekerjaan.
Perkerjaan jadi seorang kernet angkot, sering dibilang di aceh kernet labi-labi. Sehari cuma bisa dapat 40 ribu di kerjaan angkot , saya pikir itu untuk hidup sudah menmadai. Akan tetapi itu tidak bertahan lama juga hanya sekitar 2 tahun lebih. Tepat rasanya tahun 2011 hal-hal yang tidak di inginkan terjadi di sini, supir saya mengalami kecelakaan yang hebat dan menewaskan satu korban meninggal dunia. Pihak korban menuntut supir angkot yang saya kernetnya hingga dia masuk penjara.
Disinilah saya mulai menjalani lagi kepedihan dalam hidup ini, pekerjaan tidak ada hanya mengadalkan pemasangan satelite receiver digital itupun tidak setiap hari, kuliah jelang-jelang mau tamat, hanya kurang setahun lagi. Berhenti di tengah jalan rugi. Ibu saya bilang apa yang sudah kamu pilih harus kamu selesaikan, saya sangat teringat dengan kata-kata itu sampai sekarang.
Jatuh lagi kehidupan saya, saya terpikir dalam renungan mulai dari awal kembali yang terpenting kuliah harus selesai. Waktunya berjalan terus tidak berubah akan keadaan ini, akan tetapi tiba waktunya saja mau wisuda. Mempersiapkan untuk baju wisuda uang tidak ada buat bayar wisuda akhirnya orang tua saya memutuskan lima pohon kelapa di tebang dan dijual untuk mendapatkan uang bayar biaya wisuda.
Setelah saya selesai kuliah sudah mempunyai ijazah yang tinggi, dalam hati saya mengatakan saya sudah mempunyai modal di tangan yaitu ijazah d-3. Pasti akan mudah di terima kerja di perusahaan-perusahaan, tetapi kenyataannya tidak semudah itu kemana saya lamar pekerjaan selalu di tolak. Setahun saya lamar kerja satu perusahaanpun tidak terima saya.
Pada awal-awal tahun 2013, saya menerima telepon dari seorang teman Bapak saya yang bernama Harmaini, dia termasuk orang sukses di kota lhokseumawe. Mempunyai Hotel yang namanya hotel harida dan mempunyai mini market dua tempat, disinilah saya di suruh kelola mini market dia, tapi saya tolak karena saya tidak mampu untuk mengelola itu walaupun saya tamatan kuliah jurusan akuntansi. Karena saya tidak mau mini market dia bangkrut dan putus tali sirahturahmi ambil kesimpulanya saya tidak bisa terima untuk mengelola mini market dia.
Waktunya semakin berjalan tepatnya di bulan mei 2013, di sinilah awal mula saya mendapatkan pekerjaan itupun saat saya duduk di sebuah cafe, cafenya yang bernama sampena kopi. Saya mendegar informasi dari orang-orang yang duduk di sekeliling saya, saya pun tidak kenal dengan orang itu, pembicaraan orang itu yang saya dengar bahwa di pemerintahan ada di buka tenaga kerja baru. Di situlah saya memburunya dari pembicaraan orang itu.
Saya lobby kesana-kesini tidak bisa juga, akhirnya saya jumpa dengan seseorang yang kerja di suatu pemerintahan yang bernama gafur. Gafur ini orang didikan bapak saya dia berhasil kuliah yang di biayai oleh bapak saya, maka dari itu dia ingat jasa-jasa bapak saya. Akhirnya saya di rektrut sama dia.
Di sinilah awal mula kehidupan saya yang cerah, setelah masuk ke pemerintahan mengenal orang-orang yang sukses seperti dewan dan masyarakat lebih banyak kenal. Hidup saling tolong dalam menyalurkan bantuan untuk masyarakat. Saya merasa bangga, walaupun di di atas langit ada langit lagi. Setidaknya saya sudah berbuat dan kemudahan untuk masyakat apa yang di butuhkan. Semakin lama kehidupan saya di sini semakin sukses bisa membuat orang berhasil dalam menjalani usahanya bagitu juga dengan saya. Mendapatkan dua kebahagian.
Tepat pada tahun 2016, masa-masa kejayaan dulu mulai pulih kembali, yang dulunya toko orang tua di sewa sama orang sudah kembali lagi seperti semula. Begitu juga dengan saya di hormati semua orang hingga saat ini dan semakin enak mendapatkan rezeki hari ke hari.
Tahun 2018, tahun saya mengenal dengan steemit, saya tahu di sini saya belum berhasil sama sekali dalam mengapai sukses di dunia steemit. Akan tetapi, akan sukses di suatu saat nantinya, yang bisa membuat orang lain sukses di dunia steemit ini supaya mendapatkan kembali dua kebahagian yang sama saya dan orang lain, Saya tidak pernah bosan-bosan pernah memberitahukan orang lain join ke steemit supaya orang lain bisa sama-sama sukses dalam mengapai cita-citanya. Inilah kisah nyata saya, terima kasih buat anda semua yang sudah baca kisah nyata saya.
In english:
I was born in an all-round environment sufficiency, the passing of time from month to year, right at the age of 7 years I already feel I enjoy life a little bit of bliss. Seirinya running time my life progressively decreased during the monetary crisis occurred in 1998. Here I can not do anything but I go to school and play with friends.
Life is declining but can survive even though it begins with a shortage, the beginning of my story back to position 0 on 24 December 2004 precisely 2 days before the tsunami hit the area of Aceh, my parent's shop must be in the unloading money was not there. Given 3 months for development cost.
Three months is not a long time, for myself when again need money much felt fast running time, must collected money of Rp. 150,000,000, - (one hundred and fifty million). Maybe now the money is not much value. But for example first money Rp. 150.000.00, - can be said now with the value of 1.5 billion equivalent.
Finally my parents had the idea to rent the store with a long run of 10 years. Only then we all can only be patient. We live a life that is all the pain a day does not work a day nor can eat.
This is the struggle of life, I remember the struggle should not be in vain, our family should feel prosperous. Finally I decided to sell my motorcycle to buy a PC computer. With this computer I know the technology. Experienced in the science of technology, familiar with the science satelite receiver to find the money eventually in a short time I can make money. And that is not enough because I am just beginning in the field of installing satelite receiver.
In the middle of 2009, my high school graduated, I decided to work but my parents did not allow me to work, but in order to connect the lecture. With a very expensive tuition fee but must still go to college. This is where I decided to work while studying, changing my porfesi which used to be only one job now I hold two jobs.
The work became an angkot kernet, often spelled out in aceh kernet labi-labi. A day can only get 40 thousand in the work of angkot, I think it's for life has menmadai. However it did not last long also only about 2 more years. Exactly how the year 2011 things that are not in want to happen here, my driver had a great accident and killed one victim died. The victim demanded that the angkot driver I kernetnya until he went to jail.
This is where I begin to live again the pain in this life, the job does not exist only mengadalkan installation of digital satelite receiver and even then not every day, college ahead of graduation, just less a year away. Stop in the middle of the road loss. My mother said what you have chosen you have to finish, I am very reminded by those words until now.
Falling back into my life, I thought in my reflection from the beginning again that the most important lecture should be finished. The time went on unchanged for this, but it was time to graduate. Preparing for graduation money money is not there to pay graduation finally my parents decided five coconut trees in tebang and sold to get the graduation fee.
After I finished college already have a high diploma, in my heart says I already have capital in the hands of diploma d-3. It would be easy to accept work in companies, but the reality is not that easy where I apply for work is always rejected. One year I applied for one company did not receive me.
In the early 2013, I received a call from a friend of my Father named Harmaini, he was a successful man in the city of lhokseumawe. Having a hotel called harida hotel and has a mini market two places, here I am in order to manage mini market him, but I refused because I was unable to manage it even though I graduated college majoring in accounting. Because I do not want a mini market he went bankrupt and broke the rope sirahturahmi take kesimpulanya I can not accept to manage his mini market.
The time is running more precisely in the month of May 2013, this is where I started getting the job when I was sitting at a cafe, cafenya named sampena coffee. I heard the information from the people sitting around me, I also did not know the person, the conversation that person I heard that in the government is in open a new workforce. That's where I hunted him off the conversation.
I can not go here, I finally meet someone who works in a government called gafur. This Gafur my father's upbringing he succeeded in college which in charge by my father, so from that he remember the services of my father. Finally I was recruited with him.
This is where the beginning of my bright life, after entering the government to know successful people such as councils and the public more familiar. Live to help each other in distributing aid to the community. I feel proud, even in the sky there is sky again. At least I have done and ease to the community what is needed. The longer my life here the more successful it can make people succeed in doing business as well as me. Gain two happiness.
Just in 2016, the glorious times had begun to recover, which was once a shop of parents in rent with the same people back again as before. So it is with me in respect of all people to this day and more comfortable getting the day to day sustenance.
In 2018, the year I was acquainted with steemit, I know here I have not succeeded in achieving success in the world of steemit. However, it will be successful sometime in the future, which can make other people succeed in this world of steemit to get back two happiness that I and others, I never tire of ever telling others to join steemit so that others can be the same -as successful in achieving his ideals. Here is my true story, thank you for all of you who have read my real story.
Sudah di upvote ya @nasirkandang
😉😉😉
Terimakasih sebesar-besarnya