Lalat adalah salah satu hewan bumi yang banyak membuat orang sebal. Dikarenakan sering bermain di tempat yang jorok, maka lalat juga diidentikkan dengan hal yang jorok. Makanan jika dihinggapi lalat menjadi tidak higienis. Biasanya orang-orang akan meletakkan lilin di dekat makanan untuk membuat lalat menjauh. Bagi anak-anak, umumnya mereka suka mengejar lalat, entah untuk ditangkap atau dipukul. Meskipun lalat adalah hewan yang kecil, lebih kecil dari anak kecil, namun menangkap atau memukul nya tidaklah gampang. Ini juga sulit.
Jika ada seratus kali usaha kita untuk menangkap atau memukul lalat, hanya sedikit saja yang berhasil.
Hal ini membuat Michael Dickinson dari Institut Teknologi California melakukan suatu penelitian pada sayap lalat selama 20 tahun. Dalam penelitian nya, ia mengumpulkan banyak lalat untuk mendukung penelitian nya serta didukung pula oleh seperangkat kamera digital beresolusi tinggi dengan kemampuan merekam berkecepatan tinggi. Ia pun merekam pergerakan lalat.
Berdasarkan hasil penelitian nya, ditemukan bahwa lalat mempunyai kemampuan untuk mengenali ancaman serius baginya berdasarkan lokasi. Otak lalat bekerja dengan efektif. Otaknya mampu menghitung seberapa jauh jarak ancaman tersebut dari dirinya. Setelah sumber ancaman diketahui, lalat akan mengepakkan sayapnya, terbang ke arah yang berlawanan. Percobaan melarikan diri dari ancaman tersebut dilakukan nya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ancaman berhasil dideteksi.
Dickinson menyimpulkan bahwa kemampuan otak lalat sangat cepat dalam memproses informasi sensori untuk kemudian diubah menjadi respon gerakan yang sesuai.
Disebutkan pula, bahwa saat menghadapi ancaman berupa pukulan, lalat akan mengatur postur tubuhnya untuk disesuaikan dengan besar ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa lalat telah mengintegrasikan informasi visual di mata dengan informasi metasensorik di kakinya dengan sangat baik.
Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem saraf pada lalat terutama otaknya mempunyai sistem pemetaan informasi posisi ancaman.
Lebih lanjut, Dickinson pun mengetahui bagaimana cara memukul lalat setelah ia mengetahui cara lalat menyelamatkan diri. Dikatakannya bahwa cara terbaik untuk memukul lalat bukan saat posisinya berada pada level siap untuk terbang. Jika memukul lalat saat ia tidak bersiap terbang, maka akan ada kemungkinan untuk berhasil, karena sulit bagi lalat untuk melakukan gerakan akurat penyelamatan diri dalam waktu kurang dari 100 milidetik.
Untuk diketahui, lalat ternyata dapat mengepakkan sayapnya sekitar 500 kali kepakan per detiknya. Sangat unik bukan?
Congratulations @hazard10! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!