Disease Ascariasis or we often refer to as wormy is a disease caused by parasites Ascaris lumbricoides. Humans are the only hospes (of living creatures as a place to live parasites) from the Ascaris lumbricoides. These parasites can be found cosmopolitan (species whose distribution is scattered in the whole world).
Penyakit Askariasis atau sering kita sebut sebagai cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Ascaris lumbricoides. Buruknya, manusia merupakan satu-satunya hospes (makhluk hidup sebagai tempat hidup parasit) dari Ascaris lumbricoides. Parasit ini dapat ditemukan kosmopolit (spesies yang distribusinya tersebar di seluruh dunia).
The morphology of this parasite worm that is the male smaller than the female pinworm, which stage of adult life in the cavity of the small intestine. The female pinworm can lay up to two hundred thousand eggs per day. When the state of the environment in accordance, eggs that have been fertilized will develop into forms infective in about three weeks. Form of infective if ingested by humans, will hatch in the small intestine. The larvae can penetrate the walls of the small intestine and then to blood vessels or to the ducts to lymph, then flows toward the heart and lungs.
Morfologi dari parasit ini yaitu cacing jantan lebih kecil ukurannya daripada cacing betina, dimana stadium dewasa hidup di rongga usus kecil. Cacing betina dapat bertelur hingga dua ratus ribu butir telur per hari. Bila keadaan lingkungan sesuai, telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi bentuk infektif sekitar tiga minggu. Bentuk infektif ini, apabila tertelan oleh manusia, akan menetas di usus halus. Larvanya dapat menembus dinding usus halus lalu menuju pembuluh darah atau ke saluran limfa, selanjutnya dialirkan menuju jantung dan paru.
From the lungs, the larvae will penetrate the walls of blood vessels, the walls of the alveolus, enters into the trachea through the bronchi and bronchioles. Furthermore, from the trachea of the larvae going towards the pharynx, which cause the patient will cough and the larvae will be swallowed into the esophagus, which ends in the small intestine. In the small intestine, the larvae will turn into adult worms. It takes approximately 3 months from the time the egg is swallowed up into adult worms.
Dari paru, larva akan menembus dinding pembuluh darah, dinding alveolus, masuk ke trakea melalui bronkus dan bronkiolus. Selanjutnya, dari trakea larva akan menuju faring, yang menyebabkan penderita akan batuk dan larva akan tertelan ke dalam kerongkongan, lalu berakhir di usus halus. Di usus halus, larva akan berubah menjadi cacing dewasa. Diperlukan waktu sekitar 3 bulan dari saat telur tertelan hingga menjadi cacing dewasa.
The symptoms that arise due to the larva usually occurs when the are in the lungs. In people who durability his body is weak, can occur bleeding a little on the wall of the alveolus and cause interference on the walls of the alveolus accompanied by cough and fever.
The symptoms that arise due to the adult worms, usually the patient will experience bowel disorders snacks such as reduced appetite, nausea and diarrhea.
Gejala yang timbul karena larva biasanya terjadi ketika berada di paru. Pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, dapat terjadi pendarahan kecil pada dinding alveolus dan menimbulkan gangguan pada dinding alveolus disertai dengan batuk dan demam.
Gejala yang timbul karena cacing dewasa, biasanya penderita akan mengalami gangguan usus ringan seperti nafsu makan berkurang, mual dan diare.
In severe infections, especially in children can lead to malabsorption (disturbances of the gastrointestinal tract in absorbing nutrients and fluids effectively) thus aggravate the state of malnutrition and the decline in the status of cognitive in children. If the worm clot in the intestines, can give the effect of a serious form of intestinal obstruction. On certain conditions, adult worms can migrate to the bile ducts, the bronchi, or of the appendix and cause a state of emergency.
Pada infeksi yang berat, khususnya pada anak-anak dapat menyebabkan malabsorbsi (gangguan pada saluran pencernaan dalam menyerap nutrisi dan cairan secara efektif) sehingga memperberat keadaan malnutrisi dan penurunan status kognitif pada anak. Bila cacing menggumpal di dalam usus, dapat memberikan efek yang serius berupa obstruksi usus. Pada kondisi tertentu, cacing dewasa dapat bermigrasi ke saluran empedu, bronkus, ataupun apendiks dan menimbulkan keadaan yang gawat.
The parasite causes the disease wormy is generally can be transmitted through contact with contaminated water such as in a public toilet, through food, for example with consuming raw vegetables that have been contaminated without being washed first,or through the hands by touching objects that have been contaminated with the eggs of worms. For your information, the eggs of these worms are very numerous and scattered everywhere.
Parasit penyebab penyakit cacingan ini umumnya dapat ditularkan melalui kontak dengan air yang terkontaminasi seperti di toilet umum, melalui makanan, misalnya dengan memakan sayuran mentah yang telah terkontaminasi tanpa dicuci terlebih dahulu,ataupun melalui tangan dengan menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi dengan telur cacing. Untuk informasi Anda, telur cacing ini sangat banyak dan tersebar dimana-mana.
The Diagnosis of this disease is to do examination of feces direct. The presence of eggs in stool will confirm the presence of Ascaris lumbricoides, and the diagnosis askariasis be sure. The Diagnosis can also be confirmed if there are adult worms that are out on their own through the mouth or nose due to vomiting, or out on their own through stools. Moreover, it can also be done with a blood test.
Diagnosis penyakit ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tinja langsung. Adanya telur dalam tinja akan memastikan keberadaan Ascaris lumbricoides, dan diagnosis askariasis menjadi pasti. Diagnosis juga dapat dipastikan apabila ada cacing dewasa yang keluar sendiri melalui mulut atau hidung dikarenakan muntah, atau keluar sendiri melalui tinja. Selain itu dapat juga dilakukan dengan tes darah.
Treatment of individuals can be done with a variety of drugs such as piperasin or pyrantel pamoate 10 mg / kg of body weight, and a single dose of the mebendazole 500 mg or albendazole 400 mg,or by taking the medicine that the doctor prescribed. Pregnant women are not recommended to take worm medicine, if you want to drink consult your physician first.
For mass treatment can be done by the government by giving albendazole 400 mg 2 times a year in children.
Pengobatan perorangan dapat dilakukan dengan bermacam-macam obat seperti piperasin atau pirantel pamoat 10 mg / kg berat badan, dan dosis tunggal dengan mebendazol 500 mg ataupun albendazol 400 mg,atau dengan meminum obat yang diresepkan dokter. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk meminum obat cacing ini, jika ingin meminum konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Untuk pengobatan masal dapat dilakukan pemerintah dengan memberikan albendazol 400 mg 2 kali setahun pada anak.
The prevention of this disease can be done by:
a. Wash hands thoroughly before eating and after using the toilet using soap and running water.
b. Clean the house regularly so that the worms do not multiply.
c. Wash food ingredients and cooking the food until done.
d. Consumption worming regularly, and don't forget to consult with your doctor before consuming the drug the worms.
e. Check pets regularly whether it has worms or not.
f. Check all family members if anyone has a particular infection or not.
g. Clean the bathroom thoroughly after treatment.
h. Change the pillowcases, bed linen and towels regularly.
i. Contact doctor if the fever and severe abdominal pain, chest pain, or shortness of breath.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Cuci tangan secara menyeluruh sebelum makan dan setelah menggunakan toilet dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
b. Bersihkan rumah secara teratur agar cacing tidak berkembang biak.
c. Cuci bersih bahan makanan dan masak makanan hingga matang.
d. Konsumsi obat cacing secara rutin, dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat cacing.
e. Periksa hewan peliharaan secara rutin apakah memiliki cacing atau tidak.
f. Periksa semua anggota keluarga apakah ada yang memiliki infeksi tertentu atau tidak.
g. Bersihkan perlengkapan kamar mandi secara menyeluruh setelah pengobatan.
h. Gantilah sarung bantal, sprei dan handuk secara rutin.
i. Hubungi dokter jika demam dan sakit perut yang parah, nyeri dada, ataupun sesak napas.
Once again, don't forget to continue to keep the hygiene and health in order to create a healthy generation.
Sekali lagi, jangan lupa untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan agar tercipta generasi yang sehat.