Sehari sebelum lebaran Idulfitri 1439 Hijriah, saya sudah memberi tahu, @riodejaksiuroe, steemian Pidie, bahwa saya akan bersilaturahmi ke tempat mereka pascalebaran. Hajat itu terlaksana tadi siang, Selasa, (19/06/2018).
Saya baru saja tiba dari Aceh Utara di Pidie Jaya sekitar pukul 12.00 WIB. Tiba-tiba datang pesan WhatsApp dari @akbarrafs bahwa ia bersama @ihansunrise sudah di Socolatte, sebuah cafe dengan aneka ragam minuman dan makanan terbuat dari cokelat khas Pidie Jaya.
Melawan rasa lelah, saya menuju ke tempat mereka. @riodejaksiuroe pun bertanya pukul berapa saya ke Sigli? Katanya dia sudah menunggu saya di Taufik Kopi Sigli. Usai bertemu @akbarrafs dan @ihansunrise, kami bersama-sama menuju Kota Sigli. @akbarrafs mampir sebentar ke rumahnya untuk mengambil laptop. Saya dan @ihansunrise melanjutkan perjalanan menuju Taufik Kopi.
Tiba di sana, Taufik Kopi penuh dengan penikmat kopi. Asap rokok mengepul seperti obat nyamuk bakar. Menurut informasi, Taufik Kopi hari pertama buka pascalibur lebaran. Wajar saja jika warung tersebut dipenuhi oleh banyak pengunjung. Mungkin mereka sudah lama rindu menikmati kopi.
@riodejaksiuroe dan beberapa steemian lainnya duduk di meja agak ke dalam, dekat meja peracik kopi. Di sana ada @rastaufik10 juga dan @jeulamei. Sudah lama saya mengetahui nama akun @jeulamei, baru jumpa hari itu. Well, kita semua dipertemukan dan dipisahkan karena Allah.
Sambil berbincang-bincang yang tak jelas topiknya, satu persatu teman-teman steemian hadir ke sana. Pertama datang steemian senior asal Samalanga @abduhawab, menyusul Ketua Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Pidie @rezaacoi, dan beberapa steemian lainnya.
Di antara steemian yang hadir di sana, @rastaufik10 yang paling banyak bicara. Lelaki humoris yang ramah itu membranding diri dengan kata "Arakate". Entah apa maksudnya, saya pun tidak tahu. Tanya saja sendiri kalau jumpa dengannya. Ia juga pandai berstand-up comedy. Di acara meet-up KSI, ia sering diminta menjadi penghibur dengan stand-up-nya yang lucu.
Jika berjumpa dengannya, jangan lupa ajak berswafoto, pasalnya ia seorang artis dan terkenal di tempat ia tinggal. Buktinya, sambil kami ngopi ada remaja yang minta berswafoto dengannya, bahkan tak cukup sekali, dua kali remaja tersebut minta mengulang. Entah itu sudah disetting dari awal sebelum kami datang sebagai pencitraan macam bapak itu yang sering ngasih sepeda.
@rastaufik10 sangat ngefans sama penyanyi dangdut Dewi Persik. Bahkan, postingan lebaran kemarin ia mengedit foto Dewi Persik seolah-olah bertemu dengannya di hari lebaran. Jujur, baru kali ini saya melihat penggemar segila itu sama artis favoritnya. Hehehe...
Ia memang sudah pernah berjumpa langsung dengan Dewi Persik. Kejadian itu berawal ketika ia sering mengedit (crop) video Dewi Persik menggabungkan dengan videonya. Seolah-olah mereka berdialog. Video tersebut diupload @rastaufik10 ke Instagram.
Menurut cerita @rastaufik10 sendiri, ada sekitar enam kali ia mengunggah videonya ke Istagram hasil editan dengan memention nama Dewi Persik. Pada satu hari Dewi Persik ternyata merespon, dan membagikan ulang video tersebut dengan caption lebih kurang begini, "Siapa sih ini orang, sangat kreatif,". Percakapan berlanjut hingga @rastaufik10 mendapatkan nomor WA artis idamannya dan mendapatkan follow back dari Dewi Persik. Senangnya bukan main dia saat itu.
Gara-gara postingan tersebut, akun Instagram @rastaufik10 dibanjiri follower. Katanya hingga hari ini sudah mencapai 50 K. Wow kan? Lalu, kapan mereka berjumpa dan temu kangen istilah orang-orang zamam now.
Nah, ketika meet-up Komunitas Steemit di Bandung, ia mencoba menghubungi Dewi Persik. @rastaufik10 diminta datang ke studio Aceh TV, eh kok Aceh TV? Lupa, entah TransTV entah Indosiar katanya tadi. Di situlah mereka berjumpa dan @rastaufik10 mendapatkan pelukan dari mantan isteri Saiful Jamil itu. Tapi sayang, kata @rastaufik10 tidak ada yang foto padahal itu momentum yang sangat berharga baginya. Itu katanya.
Cukup sekian dulu lah tentang @rastaufik10, sudah pegal tangan ini mengetik di keyboard smartphone. Pulang kampung kemarin lupa bawa pulang laptop. Nanti saya sambung lagi tentang @riodejaksiuroe yang membawa kami putar-putar mencari mi terenak di Kota Sigli, tapi tidak bertemu. []
Hahahahah. Terima kasih untukmu telah menulis ini, keren. Tapi untuk studio tempat kami berjumpa itu di Indosiar daerah Daan Mogot Jakarta Barat. Saat itu, DP sedang on air acara Liga Dangdut. Peluk bg Hayat.. hahha
Ha hahahaha.. Katreb kuneuk tuleh tentang droeneuh, nyoe baro na kesempatan dan pah cerita..
bak na "Peluk bang Hayat" di akhir komentar @rastaufik10 :D
iya kak @rahmanovic, geli aku bacanya hahahhaha
Seru ya lebarannya, saya sempat ke Aceh Pidie tapi tak sempat lanjut ke Pidie jaya, padahal ingin menikmati coklat di Socollate.
Waaa.... Datanglah sesekali... Emangnya Bu @rikanurrizki dari mana datangnya?
Dari banda aceh deket memang ke pidie jaya, tapi nyari kesempatannya susah he he
Iya hahaa.. Kami saja dah di banda lagi ini..
Arakate tak Ada huruf i Di akhirnya kayaknya
Vaik vaik.. Edit aju
Bereh bereh Hayat. Lon lewat sagai rot pidie, hana sempat piyus hehehe
Hahhaha siap siap
Dan, tidak disangka bahwa @jeulamei berasal dari nanggroe Pedir.
Apa dosaku?
Nyan keuh, rupanya meubrewok raya panyang meubulee dada.. Haha