Burung Hantu

in #esteem6 years ago

image

Malam padam. Cahaya tenggelam. Hanya bersisa keremangan. Itu pun tak seberapa remang untuk ukuran mata telanjang. Selebihnya adalah bunyi jangkrik. Adalah kelebat musang, dan rokok yang dihisap tanpa henti, dan kepul asap yang hendak menyatu dengan udara. Angin Agustus berhenti bernyanyi. Kunang-kunang pamit. Pamit pada seseorang yang entah. Hendak balik ke sarang, katanya. Tapi di tengah jalan ia lupa letak sarangnya di mana.

Kunang-kunang kecewa pada dirinya sendiri. Kesasar di tengah jalan saat hendak pulang ke sarang. Sementara arus listrik bohlam di perutnya kian menipis saja. Adalah perihal paling mengecewakan dalam hidupnya. Firasatnya malang sempurna. Isyarat tak baik dalam kelam malam begini rupa adalah kena mangsa. Mungkin berakhir di keheningan lambung tokek, cicak, atau kenapa tidak burung hantu bermuka rakus itu.

Apakah malam akan benar-benar padam dini hari ini? Kunci jawabannya ada pada seseorang yang dirahasiakan itu. Yang tak mau disangkutpautkan dengan apa pun hal bersifat duniawi, ia sibuk memenuhi wajib ukhrawi.

Image Source. Pexels.