Ibu, aku sudah tak kuat

in #esteem7 years ago

Disaat jiwa terasa begitu sesak hingga tak bisa berkata-kata. Mendengar suara ibu adalah penawar segala duka.
Ia selalu ada jam berapapun aku Menelfonnya. Telinganya tak pernah bosan mendengarkan setiap keluhan. Ia tak pernah alpa dalam berdoa.

Mentari naik sepenggalah dihari ini, begitu lama kukeluhkan kepahitan hidup yang kurasa yang tak pernah kuceritakan pada siapapun kecuali dirinya. Bukan tidak percaya pada orang lain, karena berkeluh kesah terkadang tidak selamanya mengharap solusi, tapi juga ketenangan.

Awalnya ibu tidak banyak bicara.
Ia hanya mendengar. Lalu kalimat demi kalimat terlontar

"Tadi malam kau sholat tahajud nak? Bukankah dulu kau begitu rajin melakukannya?"

"Tidak, mak" jawabku menyeka airmata.

"setelah ini, kau sholatlah. Dan rutin setiap malam, Tak ada tempat bergantung yang abadi selain kpd Allah. Jagalah Allah dalam hati kemanapun kau pergi. Dimanapun kau berdiam. Sungguh jika Tuhan yang menjagamu, sekalipun seluruh makhluk didunia ini bersekutu untuk mencelakakanmu tak kan mampu"

Ibu melanjutkan :
"kemarin pamanmu datang kerumah. Terlihat sekali ia sayang kepadamu. Bersyukurlah karena kau memiliki paman yang begitu baik. Disaat begitu banyak orang lain yang berseteru dengan keluarganya.
Bersyukurlah karena kau memiliki teman teman yang baik, badan yang sehat, rezeki itu tidak semata mata soal harta, Ujian itu hanya sedikit sekali jika dibandingkan dengan karunia yang telah Allah beri kepadamu. Sedikit sekali.. "

" iya, Mak"

"ujian itu terkadang untuk bekal mu kelak, saat anak-anak mu setelah dewasa nanti bertanya, bapak, hidup itu seperti apa?"

"baik.. "

"ibu mau nyuci piring, besok kau telfon lagi"
image

Aku tau, ibu lebih resah dariku.
Resah memikirkanku yang jauh darinya.
Tapi ku tahu, ia selalu berusaha mendekat dalam doa.

Di kamar ujung asrama 7 Assalam Iss Jantho
Maret 2018
Terima kasih telah menjadi ibu yang baik untuk seorang putra menyebalkan sepertiku.