Kenapa Kita Harus Mengalah Pada Bus dan Truk Besar
_"Daripada mengorbankan nyawa seluruh penumpang bus, lebih baik nyawa 1 atau 2 orang pengendara motor yang hilang."_
Kalimat diatas adlh berasal dari sopir bus antar kota antar propinsi.
Dari kalimat itu, mestinya pengendara motor mengerti *betapa rapuhnya posisi mereka di jalan raya*, terutama jika berada di depan, di belakang, maupun di samping bus dan truk.
Jadi jika misalnya Anda sedang naik motor di jalan raya * mengalahlah * , pada bus dan truk besar. Ini demi kepentingan nyawa Anda sendiri.
Jika truk atau bus tersebut sibuk * mengklakson * anda untuk minggir, maka berusalah rendah hati dan sabar, dan ke pinggir lah.
Jangan dimasukkan ke hati mengenai klakson bertubi-tubi dan keras tersebut.
Jangan baper.!
Inilah hal-hal yang wajib diketahui oleh pemotor maupun pengendara mobil di jalan raya jika berhadapan dengan truk maupun bus.
Kita harus menanamkan konsep begini:
Truk yang biasanya mengangkut hasil bumi, sayur-sayuran, bahan bangunan, kontainer dan lain-lain, sangat berjasa bagi perekonomian. *
Mereka memiliki kepentingan yang cukup besar.
Konsep lain:Bus membawa penumpang banyak, antara 24 hingga 80 orang.
Jd, dengan demikian kepentingannya jauh lebih besar dari 1 atau 2 pemotor.Supir truk trailer bisa saja mengerem mendadak jika ada pemotor yang jatuh di depannya.
Tapi jika dia melakukan itu, bagian belakang atau muatannya akan tidak stabil, akan lari ke kanan atau ke kiri. Jika ada banyak pemotor di sisi kanan dan kirinya akan bisa terjadi terserempet dan tergilas.
Jadi supir tersebut dengan terpaksa akan membiarkan pemotor yang jatuh tersebut tergilas. Pilihan yang sulit namun logis.
Jika kita di belakang bus atau truk , berilah jarak lebih kurang 50 - 100 meter.
Kalau truk atau bus di depan menghidupkan lampu sen kanan , jangan coba-coba mendahului , itu artinya ada kendaraan dari arah berlawanan.
Kalau mau mendahului truk , gunakan perhitungan.- Misalnya panjang truk 12 meter , panjang mobil 4 meter , itu artinya kita harus punya ruang untuk mendahului truk sebanyak 4 hingga 5 kali panjang mobil atau motor.*
Jika truk/bus sudah menghidupkan lampu sen kiri dan lampu sen nya menyala , kita boleh segera menghidupkan lampu sen kanan mobil/motor kita dan mendahului truk/bus tersebut.
Jangan lupa kasih kode klakson 2 kali. Itu sebagai tanda ucapan terima kasih , dan mereka semua sudah paham akan kode tersebut.
Jika terjadi kecelakaan , (tentu saja tidak sengaja) , sopir truk/bus akan lebih memilih korbannya meninggal biar tidak banyak ganti ruginya.
Kalau korbannya tidak meninggal atau cacat seumur hidup , ganti ruginya bisa ratusan juta dan akan jadi beban pengeluaran ke supir dan perusahaannya , termasuk check up beberapa bulan , dan belum lagi urusan ke polisi.
Jika korbannya meninggal , paling banter supir truk atau perusahaannya memberi uang damai atau uang kerohiman , dan masalahnya selesai sampai di situ.
Jika korbannya meninggal pun , pada saat berurusan sama polisi supir truk memiliki alasan yang selalu bisa diterima , yaitu "tidak kelihatan".
Mengapa ...?
Ukuran truk ataupun bus itu besar sekali , dan tidak mudah bagi supir untuk mengawasi tiap sudut truk setiap saat. Jika ada yang terlindas , sopir truk akan memakai alasan "tidak melihat , atau tidak kelihatan."
Kalau misalnya keluarga korban ngotot mau perkarakan pengadilan kecil kemungkinan keluarga korban akan memenangkan perkara , karena alasan "tidak kelihatan" bisa diterima oleh akal sehatnya hakim , pengacara , penuntut umum dan semuanya.
Kemungkinan besar kasus akan diselesaikan di luar pengadilan dengan ganti rugi.Kita juga harus mengerti bahwa tidak gampang supir mengendalikan truk atau bus sebesar itu di jalan yang padat dengan kendaraan kecil melaju di sekitarnya.
Intinya...,- Misalnya panjang truk 12 meter , panjang mobil 4 meter , itu artinya kita harus punya ruang untuk mendahului truk sebanyak 4 hingga 5 kali panjang mobil atau motor.*
kita harus extra...extra...extra...dan extra hati-hati jika berada di dekat truk/bus besar. *
Jangan pernah berhenti mendadak di depan truk bermuatan jika jarak Anda dengan truk di bawah 12 meter. Nyawa Anda akan melayang...!
Jika bukan nyawa Anda , nyawa orang di sekitarnya.
Perhatikan terus lampu sen truk/bus di depan kita.
Pastikan lampu belakang dan depan motor hidup , karena tidak mudah melihat keberadaan motor yang lampu belakang dan depannya mati.
Tingkatkan kesabaran , harus waspada , jangan gampang marah terhadap supir truk/bus , apalagi truk trailer dan bus malam.
Karena beban yang dipikul supir tersebut banyak , selain muatan mereka juga harus memikirkan kehidupan keluarga mereka.
Semoga bermanfaat , terutama bagi yang akan pulang mudik lebaran.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://lintaslima.com/2018/06/04/kenapa-kita-harus-mengala-pada-bus-dan-truk-besar/