JAKARTA: KEBANGSAAN DAN MAKAN-MAKAN
Jakarta tidak hanya mempertemukan kita dalam konsep kebangsaan bernama Indonesia. Tapi juga mengeratkan kita di "tebel" makan-makan yang kita sepakati.
Dua cucu kami - Lalu Ruwanda dan Baiq Dhawiyah-- yang "blasteran" antara Aceh dengan Saksak, Lombok, menyebut Grenn Teras sebagai tempat makan siang. Dia memang tidak tahu bahwa konsep makanan mampu mempertemukan dan mengikat kekeluargaan, kecuali kenikmatan semata.
Di Grenn Teras, yang rimbun dan hijau ini tersedia berbagai pilihan untuk makan siang. Bukan hanya enak dan harga terjangkau, tapi juga suasananya yang agak unik dan ayem.
Ya. Makan siang tidak cuma memanjakan lidah dan mengetatkan perut. Tapi juga menghadirkan suasana. Inilah satu hikmah Allah swt yang mengaruniakan daya kreasi manusia mengolah kekayaan alam menjadi makanan.
Jika hidup adalah pilihan, seperti kata seorang filosof, maka memilih jenis makanan pun tergolong sebagai pilihan hidup. Maka bila ingin sehat, kita bukan sekadar memilih makanan enak dan murah, tapi yang aman untuk kesehatan.
Ya Tuhan, tidak ada nikmatMu yang ingin kami dustakan.
Warning! This user is on my black list, likely as a known plagiarist, spammer or ID thief. Please be cautious with this post!
If you believe this is an error, please chat with us in the #cheetah-appeals channel in our discord.