Petani sawah sangat banyak di daerah Lhoksukon Teungeh, mereka sangat ketergantungan terhadap aliran air kesawah mereka, namun ada kala pemerintah gampong yang tidak memperioritaskan kebutuhan mereka, padahal pada umumnya yang menjadi perangkat di gampong tersebut dari petani yang sama dan senasib juga.
Namu berbeda denga Gampong Ulee Gunong uang srlalu mengutamakan kebutuhan masyarakat khususnya untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka kearah yang lebih baik. Membangun Gampong seutuhnya kita harum mulai dari ilmu dan merubah pemahaman juga harus kita bangun perekonomian mereka kearah yang lebih baik. Tak heran bila srbuah Gampong yang maju disana juga banyak masyarakat yang memiliki wawasan yang luas juga taraf ekonimi mereka sederhana dan rata-rata berekonimi yang mapan.
Sebuah Gampong yanh ekonomi masyarakatnya rendah, maka pembangunan digampong juga sangat rendah serta lambat dalam membangun, walau uang banyak.
Kemiskinan bukanlah dari uang yang sedikit, namun kemiskinan itu berawal dari pengelolaan ekonomi yang sering keliru, baik ditingkat pemerintah maupun tingkat keluarga. sebagai contoh :
Masyarakat tani sawah yang memiliki lahan sawah dan juga memiliki lahan kebun yang keurang lebih 2000 meter persegi, namun mereka tetap hidup miskin, hutang bertumpuk walau sehabis panen disawah, bila kita tanyakan kenapa kebun yang disamping tumah tidak dikelola?, mereka menjawab tidak ada modal. Namun setisp hari mereka duduk santai diwarung kopi yang selalu membuat bon baru untuk menunjang kehidupan rumah tangga mereka. nah bila hutang baru yang dibuat dan waktu santai mereka diearung kopi diginakan untuk membangun kebun mereka, kemungkinan besar perubahan ekonomi mereka akan terlihat nantinya.
Inilah salah satu alasan kenapa saya bilang bahwa kemiskinan karena pengelolaan keuangan yang salah, bukan karena keuangan yang sedikit.