Poto by instagram
Halo sahabat stemeans kali saya akan ngeshare esai saya tentang intoleransi, radikalisme di media sosial dan bagaimana peran pemuda dalam menyikapinya. Esai ini saya buat saat mengikuti kegiatan Interfaith Youth Camp di Ambon. Selamat membaca✋
Perkembangan media yang sangat pesat tidak lantas membuat masyarakat Indonesia menjadi cerdas dalam mengolah informasi yang didapat. Tidak jarang generasi millenial masih banyak yang belum cakap dalam memanfaatkan media sosial dengan bijak bahkan terkesan menyalahgunakannya. Hal ini bisa kita lihat melalui pemberitaan isu agama, suku, budaya dan politik. Bukan itu saja, banyak ujaran kebencian yang beredar di media sosial sehingga memancing terjadinya konflik. Padahal eksistensi media sosial adalah sebagai wadah berekspresi, berkomunikasi dengan segala kemudahan akses informasi yang kita peroleh.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta orang. Sebagian besar diantaranya anak muda dan remaja. Akan sangat disayangkan jika dengan populasi masyarakat sebanyak itu belum bisa memilih dan memilah informasi dengan baik dan benar.
Oleh karena itu sudah saatnya kita sebagai pelaku perubahan bangsa harus mampu peka terhadap segala infomasi yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Seperti beberapa kasus yang sempat menggemparkan publik Indonesia yang menjadi viral karena adanya propaganda yang tidak bertanggung jawab. Diantaranya, kasus Gereja Huria Kristen Batak Protestan Bekasi pada 2010 silam, merupakan adanya sikap intoleransi yang berkembang di Indonesia. Kemudian kasus pembakaran masjid di Tolikara, Papua. Kejadian ini terjadi saat umat islam sedang melaksanakan shalat Id. Hal itu di picu karena anggapan umat nasrani merasa terganggu dengan pengeras suara masjid. Tentu, kita tidak ingin nilai – nilai toleransi kerukunan antara umat beragama di Indonesia menjadi luntur hanya karena permasalahan kecil.
Sudah seharusnya sebagai pemuda kita harus mampu menjadi pembaca yang cerdas dan kritis dalam menyikapi setiap pokok permasalahan di Indonesia. bukan hanya diam atau membungkam. Tapi memilih berkontribusi dengan aksi yang solutif.
Hal kecil yang dapat kita lakukan adalah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. misalnya, membudayakan sifat tenggang rasa dalam menghargai perbedaan agama lain. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beraneka ragam suku, budaya, bahasa dan agama. Setidaknya ada enam agama yang kita kenal di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu. Untuk itu mari bersama menerima segala perbedaan yang ada. Hiduplah bergandengan tangan dengan aman dan nyaman tanpa rasa benci ataupun menyakiti.
Banyak hal bermanfaat yang bisa kita lakukan dalam menggunakan situs jaringan media sosial. Baik di Facebook, Twitter, Instagram maupun media sosial lainya. Misalnya, melakukan kebaikan dalam menyampaikan informasi yang layak dikonsumsi oleh masyarakat umum. Sehingga akan membawa dampak yang positif bagi generasi penerus bangsa.
Sebagai pemuda tentu saya harus berperan aktif dalam pembanguan Indonesia. Saya tahu ada banyak hal yang bisa di lakukan daripada diam atau menutup mata. Sekecil apapun pergerakan itu sudah saatnya kita turut serta dan ambil bagian. Berbekal ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari Pengajar Muda - Gerakan Indonesia Mengajar saya mencoba membiasakan untuk menggerakan orang lain lewat media Instagram. Dengan cara memberikan postingan yang baik lewat tulisan – tulisan menarik sehingga dapat menambah pengetahuan orang lain. Tujuannya sederhana, agar pemuda lainya dapat termotivasi dan menjadi virus positif untuk daerahnya dan Indonesia.
Melihat betapa pentingnya peran pemuda dalam memajukan Indonesia, saya mencoba menderikan komunitas bersama dengan pemuda Kota Subulussalam melalui komunitas Turun Tangan Subulussalam. Dengan fokus terhadap permasalahan yang ada seperti isu lingkungan, sosial dan pendidikan. salah satu program yang telah di realisasikan yaitu 10 kebaikan. Kegiatan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berbuat baik dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dengan cara bergotong royong membersihkan Masjid yang ada di Subulussalam.
Selain itu, banyak hal positif yang dapat direalisasikan dalam memanfaatkan media sosial. seperti yang pernah saya lakukan mengajak orang lain untuk berdonasi kepada korban konflik Rohingnya dan Palestina. yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita. Lalu campaign menyuarakan aspirasi visual dan tulisan di media sosial. Dengan tujuan dapat mengubah kebijakan yang salah menjadi benar. Intinya peran media sosial sangat berpengaruh dalam proses kehidupan manusia. Baik dan buruk tergantung penggunanya. Jika dipergunakan dengan baik maka akan menghasilkan yang terbaik. Tapi sebaliknya, jika dipergunakan dengan buruk maka mendatangkan keburukan.
Menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia bukan hanya tugas satu golongan, pemerintah ataupun kelompok tertentu tapi menjadi bagian tugas kita bersama. Oleh karena itu mari bersama menjaga dan melesterikan segala perbedaan. Baik itu perbedan agama, suku, bahasa maupun budaya. Karena keanekaragaman itu adalah bagian dari Indonesia.
Bersatu kita teguh bercerai kita tidak seru. Mari bersama menyatakan sikap untuk menolak gerakan intoleransi, radikalisme, terorisme dan kekerasan ekstremis di Indonesia. Sebaliknya, mari saling merangkul dan menghargai setiap perbedaan. Kemudian menyatukan kekuatan, persamaan, bahu membahu, menjaga, saling memperjuangkan dan mencintai Indonesia.
Sumber poto by instagram
Terimakasih sudah membaca, mohon kiranya krirtik dan saran agar lebih baik kedepanya.☺
Esainya bagus banget baim. Di pandu dengan data yang riil ini konkrit. Jika tidak mengulang-ulang kata yang sama itu lebih baik. Selebihnya mantapp
Alhamdulillah... Terimakasih masukanya nur😊
Ga di folbek dong #sad
Good tlsnnya.. Sudah bisa mengeksplorasi masalah dengan panjang lebar
alhamdulillah, terimakasih sudah mampir pak😊
Best. Sangat runut
terimakasih pak 😊
Semoga kedpan bisa update terus dengan tulisan yang menarik.
Tulisan yang keren dek. Btw acara ke Ambonnya udah yaa dek? Coba tulis juga pengalaman selama disana dek... Pasti seru.
Hehehe... Sayangnya ibrahim belum beruntung kak😊
Siap boskuuu
Hehehe... Terimakasih bang udah mampir 😁