Apa itu Esai? Sekilas Pengertian Esai

in #esai6 years ago

Terkadang saya heran kalau melihat kelakuan orang sekarang. Jika bertemu seseorang yang pendiam, belum tentu dia bisa diam saat berada di aplikasi sosial media. Bahkan, sering juga dia lebih “cerewet” di media sosial, ketimbang jika dia bertemu secara langsung.
Pengertian-essay.jpg
Hal ini membuat saya juga terkadang lama-lama sebal sekaligus bisa tertawa. Ternyata ada jenis manusia yang sifatnya seperti itu membutuhkan media untuk mengungkapkan isi hatinya. Tidak suka bersifat terbuka dan lebih merasa tersalurkan curhatnya di media sosial.

Lebih parahnya lagi, ternyata dia sangat pintar atau kelihatan “pintar” kalau sudah update status. Itu belum termasuk kalau isinya sudah menjurus ke arah gosip. Dijamin pasti manusia seperti ini lebih heboh jika sudah di dunia maya, tapi anehnya tetap kalem dan seakan-akan “tanpa dosa” sedikitpun jika di dunia nyata. Heuheu…

Ini menandakan sebenarnya dia punya bakat untuk meningkatkan kecerdasan, tapi hanya salah arah. Tentu saja orang seperti ini tidaklah bisa dikatakan “elegan” sepenuhnya. Karena buat apa bisa curhat dan heboh di media sosial kalau tidak menyalurkan “hobi terpendamnya” itu. Itu termasuk bakat lho kawan-kawan. Namun terkadang mereka tidak menyadari bakat yang terpendam di dalamnya.

Nah, kali ini penulis ingin membahas tentang sebuah cara “elegan” untuk menyalurkan bakat update status kalian (mengetik mungkin ya?.. hehe..). Esai atau tulisan artikel adalah salah satu cara yang paling tepat untuk membuat hobi kalian menjadi lebih bermakna. Ketimbang kalian hanya ngrecokin dunia maya, mending membuat contoh esai yang lebih berguna (asekkk… hehehe).
essay-adalah.jpg
Pengertian esai berasal dari dari kata dalam bahasa Inggris, “Esai” yang berarti karangan, artikel dan semacamnya. Ada juga yang menyatakan kata “Esai” berasal dari bahasa Latin “Esei” yang berarti sastra. Ya hampir-hampir miriplah pengucapan katanya.

Itu secara literal, kalau dari segi istilah bisa saya katakan pengertian esai itu adalah karangan bebas yang mempunyai arah subjektif berdasarkan keinginan si penulis. Dengan demikian, dalam penulisannya terkadang kita dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mengembangkan tulisannya.

Kenapa saya katakan subjektif? Karena esai biasanya ditulis sesudah terdapatnya fakta objektif. Fakta objektif itu bisa kita temui dalam berita atau kejadian yang telah berlangsung. Misal dalam berita politik kasus korupsi, nah disitu ternyata ditemukan bahwa X menerima sejumlah uang dari Y. Itu bisa menjadi bahan kawan-kawan untuk menulis esai.

Lebih gampangnya begini, katakanlah kita update status di media sosial tentang apa yang kita alami. Nah, ada yang mengomentari update statusmu itu bahkan memberikan like (jempol). Komentar itulah yang namanya pendapat subjektif.

Hanya, karena dia tidak terstruktur tentu saja itu (komentar) bukan termasuk pengertian esai. Tapi kurang lebih cara bekerja pengertian esai seperti itu. Jadi kita ibarat mengomentari apa yang dialami dari sudut pandang masing-masing.

Karena itulah terkadang esai lebih dikenal dengan istilah opini. Karena bersifat subjektif dan membangun perspektif masing-masing individu. Pada dasarnya, masing-masing orang pasti punya pendapat yang sangat dimungkinkan berlainan pendapat antara satu dengan yang lainnya.

Kalau kata ayah saya, “rambut boleh sama hitam, tapi pikiran bisa seribu macam”. Hehehe.. tapi itulah gambaran mengenai pengertian esai.

Dalam membuat contoh esai, tentu saja perlu latihan agar tulisan yang tersaji dapat dibaca semua orang layaknya update status. Jangan pernah bosan untuk terus memperbaiki tulisan Anda agar semakin baik. Semakin baik tulisan, semakin orang banyak membaca dan mengomentarinya.

Jika esai yang kita tulis baik dan bermakna filosofi tinggi, contoh esai ini naik statusnya jadi karya sastra. Ada lho beberapa tulisan yang tadinya cuma berupa contoh esai, tapi karena improvisasi bahasanya sangat baik malah jadi seperti puisi yang panjang.

Hal ini mungkin yang menjadi penyebab kenapa contoh esai dalam bahasa Latin bisa berarti sastra. Karena apabila tulisannya bisa menggugah hati dan pikiran orang lain, maka bisa menggetarkan dunia. Weh weh weh…
Cara Membuat Esai yang Baik
contoh-essay.jpeg
Cara membuat Esai yang baik biasanya ditulis secara runtut dan sistematis. Walaupun begitu kreativitas penulisnya juga berpengaruh. Pernah melihat sebuah corong minyak yang terbalik? Semakin ke bawah maka semakin sempit bidangnya. Begitu pula cara membuat esai yang baik, semakin ke bawah maka tulisannya semakin spesifik.

Biasanya contoh esai punya tiga susunan atau biasa dikenal dengan badan/tubuh esai. Latar belakang untuk mengawali tulisan atau pembahasan. Lalu yang kedua membahas tentang fakta maupun informasi yang tersaji dengan perspektifmu sendiri. Terakhir kesimpulan atas pembahasan.

Namun bagi anda yang sudah mencapai tingkat lanjut, bisa juga menambahkan di bagian akhir (keempat) dengan solusi atau arah ke depannya yang harus dicapai. Biasanya cara ini membutuhkan pertanyaan tambahan semacam what’s next question. Hasilnya, kesimpulan yang ada tetap relevan dengan cara yang harus dilakukan ke depannya.

Untuk masalah itu, diperlukan pengalaman lebih dari si penulis. Namun bukan berarti kalian yang masih di tingkat dasar dalam menulis tidak bisa melakukannya. Kalian bisa juga menambahkan hal itu.

Hanya mungkin di tingkat pemula pertanyaan seperti ini malah membingungkan, karena cara yang keempat tersebut membutuhkan jawaban yang sangat kompleks. Walhasil, kesimpulan saja sudah cukup untuk menutup esai.

Langkah-langkah Cara Menulis Esai
cara-menulis-essay-singkat.jpg

  1. Pilihlah topik yang dekat dengan duniamu sebagai garis start-nya, misal bidang politik, komunikasi, psikologi, kedokteran, matematika dan lain sebagainya.
  2. Daripada bingung mencari tema, langsung saja tulis judulnya terlebih dahulu. Ini penting karena penulis pemula rata-rata malah jadi galau kalau harus menentukan tema dengan subjek dan objek tertentu.
  3. Tulis saja apa yang menjadi permasalahanmu dan kemukakanlah semua perspektifmu di bagian pembahasan.
  4. Gunakan bahasa yang mudah dipahami orang lain atau bisa juga menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari.
  5. Menganalisa secara subjektif dengan fakta yang ada itu boleh, tapi jangan menggunakan kalimat kebencian. Kritik yang membangun lebih disarankan.
  6. Jangan terpancang bahwa tulisanmu harus panjang. Tulisan yang terarah lebih penting daripada panjangnya tulisan. Ini juga menunjukkan fokus dari masalah yang kamu angkat. Sehingga pembaca lebih jelas dalam melihat masalah.
  7. Jangan ragu membuang yang tidak perlu. Terkadang saking asyiknya kita menulis, kita jadi lupa judul tulisannya. Sehingga panjang tapi malah melebar ke mana-mana. Koreksi atas tulisan lebih penting sebelum esaimu dibaca orang lain atau dipublikasikan ke media massa.

Jawaban yang spesifik lebih atas suatu masalah lebih penting. Kecuali media massa yang memintanya, itu soal lain. Karena batas panjang di media massa lebih digunakan untuk menampung segala tulisan yang ada sehingga dibatasi mulai dari 500 kata sampai 1000 kata.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://www.academicindonesia.com/contoh-esai/