Apa yang terjadi dengan sekolah Muhammadiyah yang satu ini,bak Casper si hantu yang baik hati yang ingin bersahabat dengan manusia tetapi selalu dijauhi dan dianggap sebagai pecundang bahkan oleh saudara kandungnya sendiri. Selalu saja mengimpikan andai sekolah ini ditutup saja atau dipindahkan ketempat lain dimana sajalah agar tidak menyemak di lingkungan ini...lha..!
Tahun 1980 an di kecamatan Simpang Kanan,hanya ada dua pilihan bagi masyarakat bila ingin melanjutkan pendidikan setelah tamat SMP negri 1 Rimo dan MTs Muhammadiyah Blok VI. Melanjutkan ke SMA N Lipat Kajang atau keluar daerah,ke Singkil,Tapak Tuan,Banda Aceh atau keluar propinsi,Sumatera Utara,Sumatera Barat dan lainnya.Termasuk saya dan beberapa orang teman,harus bisa memberanikan diri merantau meninggalkan kampung halaman...hmm.. demi masa depan yang lebih baik....kami harus bersusah payah...melanjutkan pendidikan ke ibukota kabupaten Aceh Selatan ketika itu ada SMAN 1 Tapak Tuan,SMEA,SPG atau SPK (sekarang AKPER).
Atas insiatif pimpinan cabang Muhammadiyah Simpang Kanan yang diketuai bapak Drs Muaz Vohry pada tahun 1990 membuka sekolah Madrasah Aliyah Muhammadiyah yang pertama di kecamaan Simpang Kanan.Beberapa tahun kemudian sekolah-sekolah lain yang setingkatpun bermunculan seiring pertumbuhan dan perkembangan penduduk masyarakat Aceh Singkil.
Perkembangan Madrasah Aliyah Muhammadiyah mulai melambat.Sekolah-sekolah negri dianggap lebih bergengsi diminati karena dianggap punya prospek lebih baik dan ditunjang oleh dana pemerintah yang sangat mencukupi. Pengurus Dikdasmen Muhammadiyah di uji dengan kondisi yang teramat sulit terus bertahan untuk tetap hidup dan berjuang melahirkan alumni-alumni yang kuat dan tangguh menghadapi berbagai tantangan.
Seperti dikatakan sebelumnya,Casper yang baik hati, MA Muhammadiyah selalu berusaha keras dengan segala keterbatasannya mendidik para siswa yang kebanyakan masuk sebagai sandaran terakhir karena sudah tereliminasi disekolah lain.Sebahagian besar guru adalah honorer yang menunggu-nunggu kesempatan lebih baik yaitu menyandang status PNS ,semoga yang sudah beruntung tidak melupakan begitu saja pernah dihidupkan oleh MAM.
.Bermodalkan semangat yang berapi-api terbakar opini yang selalu dihembuskan bahwa MA Muhammadiyah adalah sekolah “buangan”.Tidak ada seleksi karena sekolah menerima atau mengakomodasi semua anak tanpa kecuali.Anak dari keluarga tidak mampu,anak yang bekerja,anak yang tak beruntung dan terpinggirkan oleh sekolah-sekolah bergengsi. Jumlah siswa baru tergolong amat sedikit setiap tahunnya berkisar antara 20 atau 30 an,kendati demikian MAM ternyata tak miskin prestasi. Inilah semestinya sekolah istimewa yang disebut dengan one school for all.Salut untuk para pendidik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah.
Bagi orang tua sebenarnya tak perlu takut memasukkan anak disekolah berkategori one school for all seperti ini. Ada beberapa hal positif yang bisa kita dapatkan,diantaranya anak mengalami perkembangan dan komitmen pada moral pribadi dan prinsip-prinsip etika.Dengan “bimbingan orang tua” tentunya anak akan semakin toleran pada orang lain setelah memahami kondisi individu teman-temannya.Selain itu akan terlihat adanya peningkatan selfesteem yaitu meningkatnya status mereka didalam kelas dan disekolah karena pergaulannya yang unik dan kaya akan pengalaman hidup yang diperoleh dari teman-temannya.
Bangga menjadi bagian sekolah ini.... Semoga senantiasa berjaya!!
Alumni 2000
punya foto2 kenangan...kirimlah@yaisardinarto
ada juga yg malu mengaku alumni MAM..cut .Terima kasih alah singgah😊
Salam knl ipah
Salam kembali..... Thank you for reading my post.😊
Neu Vote long