Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Saudara-saudaraku sekalian
Mari kita bahas sedikit tentang anugrah yang sangat berharga yang telah diberikan Tuhan kepada kita manusia selaku makhluk sosial, yaitu alat interaksi dan komunikasi alami yang bisa melahirkan ujaran-ujaran.
Indonesia adalah negara kepulauan yang menghimpun puluhan ras dan suku; Madura, Sunda, Betawi, Using Bunyuwangi (di Jawa), Minang, Batak, Aceh, Dayak dan masih banyak yang lain. Masing-masing suku punya ciri khas dan bahasa komunikasi yang berbeda.
Sejarah kebahasaan Indonesia bermula sejak ikrar "Sumpah Pemuda" pada tahun 1928 M, dengan disepakatinya Bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Melayu Riua sebagai Bahasa Nasional. Kemudian disempurnakan dalam Kongres Bahasa dengan memasukkan banyak kata serapan dari bahasa Sangsekerta, Jawa, Sunda, Arab, Belanda dan lain-lain. Sementara itu, bahasa melayu juga menjadi bahasa nasional bangsa serumpun yaitu; Malaysia baru semenjak tahun 1957 M dan Brunai pada 1984 M.
Bahasa sangatlah penting, karena dengan bahasa kita bisa berkomunikasi dengan baik. Benda, alam, tindakan, ide dan gagasan bisa disimbolkan dengan bunyi yang keluar dari alat ucap. Misalnya "ayam", "manok [Aceh]", "dajajah [Arab]" dan lain-lain. Dari sinilah bahasa mampu menjembatani pemikiran, hasrat serta kebutuhan-kebutuhan individu terhadap lawan bicaranya.
Manusia memiliki fasilitas untuk berbicara, yaitu: (1) Fasilitas fisik, berupa organ-organ ujaran; bibir, lidah, gigi, hidung dan tenggorokan. (2) Fasilitas non fisik, berupa akal fikiran dan rasa yang berfungsi mengonsep segala masukan untuk dilahirkan dalam bentuk ujaran.
Disamping fasilitas fisik yang memang didesain untuk digunakan ketika berucap, fasilitas non fisik menentukan wicara yang diucapkan serta penentu perkembangan bahasa itu sendiri. Sebab aktifitas berbahasa berkembang secara kognitif, yaitu dari proses mengamati, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan lalu membahasakan degan isyarah fokal. Kadar pemahaman akan melahirkan ujaran yang beragam dan melahirkan pola kalimat serta suku kata yang bermacam-macam pula.
Disamping pemahaman, tindakan rasa serta dorongan psikologis juga mentukan terhadap wicara yang diujarkan. Aktifitas memahami dan mengutarakan kesan pengalaman indrawi ini merupakan anugrah yang hanya diberikan pada manusia, tidak binatang. Insting yang dimiliki binatang hanya berkutat sesuai nalurinya untuk mempertahankan bidupnya, melangsungkan perkembangbiakan dan mancari makan.
Sekian dulu
Wassalamu'alaikum
Kami upvote..