Taubat

Pernah, Saya berjalan di suatu sore, hentakan kaki yang saya ayun, dengan mata yang melempar pandangan ke penghujung hadapan jalan, biasa saja, seperti halnya orang berjalan seperti lazimnya tiada yang berbeda, suasana desaku yang sepipun seperti biasanya, mungkin hanya satu yang berbeda, banyaknya manusia yang duduk berkelompok kelompok, hati saya tidak mengisyaratkan apa apa tentang kelompok yang hanya duduk saja sambil menggeser geser layar kaca, namun saya tertuju pada kelompok yang tertawa sambil sambung menyambung kalimat,mereka seakan menertawakan sesuatu,saya coba menerawang ke kiri dan ke kanan dari tempat saya berdiri, "mungkinkah" hati saya berbisik, seraya saya melihat seorang dari teman kami yang sudah keluar dari kebiasaannya, iyaa kebiasaannya dalam berpakaian, kebiasaannya berbicara, dan semua gerak geriknya,,
Memang sesudah kami menyelesaikan SMA kami tak pernah lagi berjumpa, dan sayapun tak pernah ingin mencari tau tentang sahabat kami itu, maklumlah, sayapun jarang di kampung halaman, dan sekarang 7 tahun berlalu sahabat kami yang dulunya menindik telinga untuk memasang anting anting telinga, rambutnya yang acak acakan, pakaian yang tak menentu dan segala ketidak nyamaman mata saat kita memandang, berubah telinganya hanya meninggalkan lobang tindikan, rambutnya tak nampak karena terbalut sesuatu yang di sebut "peci" dan pakaian yang begitu nyaman mata memandang, subhanallah,,,
Saya masih belum mendekat, masih mendengar sahut menyahut, sambung menyambung kata yang pada akhirnya pecah tawa antara mereka (kelompok).
Saya hanya tersenyum melihat mereka (kelompok) yang tiada sungkan menyebut nyebut nama sahabat kami yang duduk sendiri hanya di temani layar hp dan secangkir teh itu, dan diapun tersenyum,,, mungkin dia sudah tau bahwa mereka (kelompok) menjadikannya objek tawa,,
Mengapa...? Karena dia seperti terlahir bukan seperti dirinya lagi,,,
"assalamu'alaikum ustad" kata saya yang mulai mendekat, "Wa'alaikumsalam" jawabnya,,,
Kamipun larut dalam obrolan,,,
Sampai pada saat saya bertanya tentang satu hal,
"apakah kamu tau...? Bahwa mereka membicarakan keburukanmu dan sekarang mengira kamu masih dalam masa itu....? " tanyaku,,,
Iyya "jawabnya singkat,,,
Bukan berarti orang baik tidak akan berubah menjadi pendosa besar, pun sipendosa selama matahari belum keluar dari barat jangan kamu sekali kali mengatakan "dia akan selamanya begitu"
Waallahu 'alam...