KEADABAN DUNIA DIGITAL

in #culture6 years ago

Saat ini kita hidup di era digital,revolusi industri keempat dengan kekuatan pada teknologi informasi yang super canggih. Sebagian menyebutnya sebagai revolusi “four point zero”.Revolusi 4.0 membuat dunia terasa semakin sempit,ruang dan waktu tidak lagi berjarak.Peristiwa-peristiwa yang terjadi diberbagai belahan bumi berjarak ribuan bahkan berlaksa kilometer dapat disaksikan oleh semua orang diseluruh dunia dalam waktu yang sama.

IMG-20170704-WA0012.jpg

Pesatnya perkembangan teknologi informasi menimbulkan kegagapan budaya dan membawa banyak perubahan tatanan budaya di masyarakat.Penggunaan internet yang diakses melalui ponsel secara otomatis memudahkan orang berkomunikasi dengan siapa saja.Orang bebas melakukan apa yang dia anggap baik tanpa peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain dan hanya menggunakan ukuran dirinya sendiri dalam melihat orang lain.

20170818_180529.jpg

Adanya kekaguman pada diri sendiri atau disebut “narsis” yang berlebihan dan berharap agar orang lainpun memberi pengakuan dalam bentuk “like,comment...” dan sejenisnya sebagai ungkapan! pernyataan kekaguman yang seperti ia rasakan saat memposting status tentang dirinya.Kebahagiaan bersama orang-orang yang dicintai,kebanggaan atas prestasi yang diperoleh,keistimewaan dan kemewahan atas sesuatu yang dimiliki memicu orang lain untuk merasa iri,benci,curiga dan sebagainya.Begitu juga dengan kekecewaan dan kemarahan terhadap seseorang,harapan bahkan doa-doa yang telah ia panjatkan hendaknya harus segera diketahui orang lain.
IMG-20171002-WA0013.jpg

Sungguh berbeda dengan generasi terdahulu,mereka mempunyai buku harian tempat mencurahkan segala isi hatinya. Buku harian ini tersimpan rapi bahkan digembok agar orng lain tidak dapat membacanya dan mereka akan sangat malu jika ada yang membacanya. Tetapi sekarang dengan adanya media sosial,setiap hari saja anak-anak,remaja bahkan orang dewasa “curhat” di media sosial.Anehnya mereka akan merasa sangat sedih dan kecewa bila teman-temannya tidak menanggapi atau tidak membacanya.

Alogaritma enclave dalam media sosial,media online dan instant messanger seperti facebook,whatsApp,twitter,instagram dan lainnya membuat orang-orang menjadi terkelompok membentuk berbagai komunitas sesuai kepentingannya.Orang-orang yang tergabung di group instant messenger ini cenderung menyaring informasi secara selektif sehingga bila ada opini yang tidak sesuai dengan pandangan sebahagian besar anggota,walaupun itu benar,maka dalam sekejap pengirimnya akan di bully dan diolok-olok oleh anggota lainnya.Namun bila ada berita bohong tetapi menguntungkan bagi mayoritas anggota,maka berita itu tidak akan pernah diluruskan.Jika ada yang mencoba meluruskan,dia akan dikeroyok beramai-ramai.

Screenshot_2017-11-02-19-47-00-1.png

Begitulah...entah bagaimana kelanjutan kehidupan dan budaya manusia nantinya.Oleh karena itu,marilah kita menyikapi teknologi dengan bijak sesuai kebutuhan dengan tanpa melunturkan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri.

Sort:  

Telah kita reblog ke ribuan follower.. :^) Trim's telah memvoting @puncakbukit sebagai witness anda.