Travel Story - Beginilah Nampak Halaman Rumah Masyarakat Pedalaman Pegunungan Gayo [BILLINGUAL]

in #culture7 years ago (edited)

[INDONESIA]

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, saat ini saya sedang berada di salah satu Desa yang terletak di pendalaman Pegunungan Gayo, Aceh. Minggu yang lalu saya baru saja mengunjungi beberapa kebun kopi milik masyarakat disini. Saya sempat belajar cara memanen kopi secara langsung dari petani kopi di Tanah Gayo. Aktivitas yang telah saya lakukan selama seminggu lalu memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi diri saya.

Sudah dua minggu saya berada disini namun, saya belum sempat untuk mengelilingi Desa ini. Tadi pagi, saya memutuskan untuk berjalan kaki mengelilingi pendesaan ini. Udara saat pagi hari disini terasa begitu sejuk. Meskipun cuaca hari ini terlihat begitu cerah namun, tetap saja tubuh saya merasa kedinginan. Untuk bisa beradaptasi dengan cuaca disini saya harus menggunakan jaket yang tebal. Pagi ini terlihat begitu sepi, tidak ada penduduk yang lalu lalang di jalan. Biasanya mereka sudah berangkat ke kebun sejak matahari terbit di ufuk timur.

Saya terus melanjutkan perjalanan saya mengelilingi desa ini hingga ke ujung perbatasan desa. Saya melewati deretan rumah warga di setiap sudut pinggir jalan. Mayoritas penduduk disini menempati rumah yang terbuat dari kayu. Rumah-rumah ini terlihat juga menyerupai seperti rumah di daerah asal saya tinggal. Rumah itu terdapat sudut siku di pintu masuk atau dalam bahasa daerah disebut dengan "ulee gajah". Atap rumah-rumah itu terbuat dari seng, artinya masyarakat disini juga sudah mengikuti perkembangan zaman.

Disetiap halaman rumah juga terdapat taman bunga yang begitu indah. Ada banyak jenis tanaman bunga yang ditanam di halaman rumah. Bunga itu terlihat begitu indah dengan warna-warninya. Bunga sebagai simbol keindahan mengibaratkan penduduk disini yang suka dengan keindahan, keramah tamahan, kasih sayang dan cinta. Di daerah pegunungan gayo dengan cuaca yang begitu sejuk membuat bunga-bunga ini bisa tumbuh dengan subur. Perjalanan saya hari telah memberikan saya banyak pengetahuan dan pengelaman tentang arti kehidupan, sosial, dan kebudayaan yang berkembangan dalam kehidupan masyarakat tertentu.


[ENGLISH]

As I said before, I am currently in one of the villages located in the deepening of Gayo Mountain, Aceh. Last week I just visited some of the community coffee farms here. I had learned how to harvest coffee directly from coffee farmers in Gayo Land. The activities I have done during the past week provide new knowledge and experience for myself.

It's been two weeks I've been here yet, I have not had time to surround this village. This morning, I decided to walk around this countryside. The air in the morning here feels so cool. Although the weather today looks so bright but, still my body feels cold. To be able to adapt to the weather here I have to use a thick jacket. This morning looks so quiet, no residents passing by on the street. Usually they have gone to the garden since sunrise on the eastern horizon.

I continued my journey around the village to the edge of the village border. I passed a row of residents' houses on every street corner. The majority of the population here occupies a house made of wood. These houses look also resemble like houses in my home area of ​​residence. The house has an angled corner at the entrance or in the local language called "ulee elephant". The roof of the houses is made of zinc, meaning that the people here also have been following the times.

In every home page there is also a flower garden that is so beautiful. There are many types of flower plants planted in the yard. The flower looks so beautiful with its colors. Flowers as a symbol of beauty likens the people here who like the beauty, hospitality, affection and love. In the mountains of gayo with the weather is so cool to make these flowers can grow fertile. My journey of the day has given me a lot of knowledge and experience of the meaningful life, social, and culture in the life of a particular society.


Semoga bermanfaat, salam dari saya @ponpase.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca post ini.


Thanks To :
@ponpase @pojan @bangmimi @adilvakhri







Sort:  

Thanks for reading..

Dan jika di tempat hawa panas seperti kta bang. Gimana ya kira2 bunga, layukan atau hanguskan ia he he he 😂😂😂. Mantap pisan bang. Travel and story , the best bang pon 😀👍👍👍👍,empat dulu jempolnya lain kali 1000 😂😂😂😂😂

mantap nyan bng pon mita ma sinyak inan saboh yang rayek lampoh copy