Ibu dan bapa dulu berpesan
jangan pernah kau sisakan nasi
masih seribu tangan meminta
tidak semuanya sama nasib
Bukakanlah jendela dan pintu
bila kau lihat terbit matahari
bukakanlah pintu hatimu
bila kau dengar suara yang merintih
Aku ingin bertanya aku siapa yang punya
tangan ini meminta tiada yang perduli
aku tak tahu apa ayah dan ibu mendengarnya
akupun merindukan belas kasih darimu
Kain yang bekas jangan dibuang
masih banyak yang tak tahan dingin
kalau sebelas kasih dan sayang
kan selusin yang lelah menghampiri