Sampai hujan berhenti.

Malam yang teramat mencekam
Hati yang tertatih terbisik rindu yang menjadi-jadi dan tak kunjung terobati
Aku yang terlesu, membaringkan diri termangu
Bertanya apakah atap rumahmu juga dibahasi oleh hujan rindu yang sudah kuyup dihatiku ?
.
Sebab sampai hujan berhenti hari ini,
aku tetap tidak mengerti mengapa kita akhirnya terakhiri
Sebab sampai hujan berhenti, sampai malam ini, aku selalu mengobati hati sendiri untuk selalu berdiri disini
Diatas sisa-sisa cinta yang sebentar lagi akan menua
Diatas sisa-sisa harap yang mungkin sebentar lagi akan melenyap.
.
Lalu rintik-rintik kecil mulai kembali membuatku gigil
Membawaku kedalam kesepian yang teramat jauh dari keramaian
Memenjarakan angan yang teramat jauh dari harapan
Merindukan seseorang hanya dalam bayangan
Sungguh menyakitkan.
.
Semakin lama, reda tak kunjung tiba
Semakin deras, semakin membuat malamku tak waras
Semakin lebat, semakin membuatku terjebak dalam rindu yang hebat
Lama kelamaan, mataku terpejam

Membawamu dalam rindu yang menusuk tajam
Membawamu kedalam mimpi yang tak tersampaikan
Sampai pagi menjelang, namun tetap bukan kamu yang akan datang.
.
Sebab sampai hujan berhenti, pagi ini,
aku masih menyayangi, walau aku semakin tersakiti.
.
Note :
Secuil sajak Iqbal kepada Fatima anak kepala desa setelah hujan kemarin, sajak ini dikutip dari catatan harian Saymi yang tak lain tukang kebun Fatima sahabatnya Iqbal.