Andai Masyarakat Indonesia Mau Kenal Steem Blockchain Maka Soal Hoax Bisa Dikendalikan

in #blockchain6 years ago

Sungguh saya sudah mual sekali dengan perilaku masyarakat saat ini, bukan hanya masyarakat biasa tetapi bahkan perilaku orang-orang yang merasa terhormat, pintar, dan serba tahu. Urusan hoaks bukannya diselesaikan dengan bijaksana, tetapi malah digunakan untuk terus saja menekan mereka yang berlawanan pandangan, yang justru sebenarnya menunjukkan ada masalah mental dan pola pikir yang diakui tidak diakui, semakin nampak jelas. Segala sesuatu yang berlebihan yang dilakukan untuk menghancurkan orang lain adalah salah satu cara untuk menyembunyikan kekurangan dan kesalahan. Perilaku seperti ini malah merusak, sama sekali tidak memikirkan kepentingan rakyat dan masa depan, hanya memikirkan diri sendiri dan kelompoknya semata. Sungguh sangat disayangkan, sementara sebenarnya yang dibutuhkan adalah solusi untuk mengatasi masalah hoax ini. Salah satunya adalah dengan mencoba mempelajari dan mengenal media sosial berbasis blockchain seperti steemit.com ini.


Sumber: https://www.mailguard.com.au/blog/blockchain-dna-cybersecurity

Facebook dilansir sebagai saluran penyebar hoax terbesar, seperti yang ditulis dalam link ini: http://news.metrotvnews.com/peristiwa/RkjZ3jVk-riset-facebook-saluran-terbesar-penyebar-hoaks. Sebenarnya bukan hanya Facebook tetapi juga google, media, dan media sosial lainnya yang berbasis jaringan internet. Inilah yang juga sudah selama ini diperangi oleh dunia, ditambah lagi dengan soal penjualan data para pengguna hanya untuk mencapatkan keuntungan semata : https://www.liputan6.com/news/read/3447123/mark-zukerberg-akui-jual-data-facebook-ke-pihak-ketiga. Oleh karena itu lucu jika pihak Facebook mengatakan akan mencoba mengatasi masalah hoaks ini, mereka justru mendapatkan keuntungan, kok, kenapa dihentikan? Semakin aktif dan banyak aktivitas di tempat mereka, keuntungan mereka semakin besar, tidak peduli aktivitas tersebut dilakukan untuk apa, yang penting dapat untung. Yah, namanya juga kapitalis!

Jika memang benar pintar, maka seharusnya berpikir kenapa sampai bisa terjadi hoaks di mana-mana dan mencari cara untuk mengatasinya, bukan malah ikut-ikutan dan melebih-lebihkan mereka yang sudah ketahuan menyebarkan hoaks. Saya yakin tidak ada satu pun dari kita yang tidak pernah berbohong dan menyebarkan kebohongan, baik itu kita sadari atau tidak sadari. Beruntung saja karena kita barangkali masih belum “kena batunya” atau apa yang kita sebarkan itu dianggap tidak penting sama sekali. Coba kalau sampai kena batunya, apalagi kalau sudah membully dan menghancurkan orang lain, yang kita tidak pernah tahu sesungguhnya apa yang sudah sebenarnya terjadi. Siapa yang malu?!

Sudah sering saya berusaha untuk mempromosikan teknologi blockchain dan steemit sebagai media sosial pertama berbasis blockchain, sayangnya memang lebih banyak orang yang memilih untuk berkutat di kebiasaan yang sudah ada. Entah karena malas, takut untuk mencoba, sudah terbiasa dengan yang lama, atau memang benar-benar tidak pernah belajar tentang teknologi masa depan yang bisa berguna dan bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Jadinya lucu saja, sementara kita harus terus mengikuti perkembangan jaman, teknologi, ilmu pengetahuan untuk bisa terus maju dan tidak ketinggalan, ini malah lebih senang dengan apa yang sudah ketinggalan yang jelas sudah merusakdan membuat masyarakat, bangsa, negara serta dunia menjadi lebih baik. Bagaimana saya bisa menghormati? Apalagi ditambah dengan segala perilaku buruk yang sudah dilakukan lewat berbagai komentar hiperbola yang tidak perlu, sama sekali tidak masuk ke dalam logika maupun hati nurani saya. Saya justru merasa sedih karena semakin jelas kebodohan dan pembodohan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet itu sudah terjadi dan sangat dinikmati.


Sumber: https://medium.com/@lachlanmiller_52885/build-social-media-platform-with-the-steem-blockchain-2-posting-a-comment-to-the-blockchain-43521bda8463

Saya tidak mau berbicara panjang lebar soal teknologi blockchain ini dari sisi teknologinya sendiri, sebab jika kita pelajari serius maka urusan blockchain ini bukan soal IT semata tetapi justru grand designnya ada pada urusan ekonomi dan politik. IT digunakan sebagai ‘tukang jahit’ untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari urusan ekonomi dan politik ini, sehingga sepatutnya semua mau mempelajarinya dengan baik dan dengan lebih teliti. Tidak ada yang bisa merasa amat sangat tahu bila hanya melihat dari salah satu sudut pandang saja, teknologi blockchain ini mencakup segala bidang dan karena itulah bisa diterapkan di semua bidang. Perubahan sistem dari sentralisasi menjadi desentralisasi harus dilakukan di berbagai bidang bila mau tercapai tujuannya.

Kita bisa lihat contohnya soal hoax yang sekarang ini sedang marak di mana, mana, andai saja masyarakat Indonesia terutama para pemimpinnya tahu tentang steemit.com maka seharusnya mereka tahu alternatif penting yang patut dipilih untuk mengatasi masalah hoax, sehingga tidak hanya sekedar berkomentar tetapi juga menjadi pelaku atas perubahan agar hoaks ini tidak lagi menjadi masalah dan dimanfaatkan untuk kepentingan. Lagipula sudah banyak sekali aplikasi dan robot yang sebenarnya bisa digunakan untuk melacak soal hoaks ini, dan menghentikannya. Dikombinasikan dengan teknologi blockchain maka akan menjadi sangat baik, karena seperti di dalam steemit.com ini semuanya transparan. Setiap aktivitas dan perubahan yang dilakukan selalu tercatat dan tidak bisa diubah, sehingga bisa dengan mudah dilacak. Lagipula, sudah banyak robot dan juga termasuk algoritma di dalam steem blockchain ini yang diterapkan untuk mengantisipasi masalah plagiarism dan hoax, plus komunitasnya sendiri yang memegang kekuasaan penuh untuk memberikan kurasi atas setiap posting. Sehingga, bila ada yang plagiat dan hoaks maka kontrol yang dilakukan oleh komunitas sangat cepat, dan bisa langsung memberikan reaksi agar tidak terlalu cepat menyebar ke mana-mana. Coba pelajari link ini: https://www.quora.com/How-can-you-use-blockchain-to-discredit-fake-news.

Yah, ini hanya sekedar berandai-andai akibat muak sekali melihat komentar-komentar tak perlu di mana-mana soal hoax yang sudah berlebihan dan sama sekali jauh dari kata adil dan apalagi beradab. Berbeda itu biasa, dan semua orang bisa melakukan kesalahan, siapa yang tahu apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kita bisa seenaknya saja menuduh, membully, dan bahkan terus berusaha merusak dan menghancurkan sementara kita bukan Yang Maha Tahu dan Maha Suci. Coba pikirkan dan renungkan lebih dalam lagi, benarkah mereka yang kita hina dan injak itu lebih buruk dari diri kita sendiri?!


Sumber: https://www.mailguard.com.au/blog/globalguard-built-on-blockchain

Bandung, 12 Oktober 2018

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

belum ada yang berani keluar dari zona nyaman

Adalah, kita yang berada di sini bukannya sudah seharusnya berani?

Setuju banget @mariska.lubis. di steemit hoax gak akan populer. Mantap mbak.

Ya, dan memang memalukan bila melakukannya...

Opini yang bagus kak @mariska.lubis
Seandainya saja semua orang bisa berada di Steemit, pasti tidak akan ada yang namanya hoax atau atau berita-berita palsu apalah.
Salam komunitas

Semoga saja ke depannya nanti semakin banyak orang Indonesia yang mau bergabung di sini ya bersama kita.

Setuju sama kakak. .👍

hehehe... bosan ya dengan hoaks...

Mungkin saatnya untuk memperkuat media berbasis blockchain ini pada masyarakat Indonesia secara luas

Sudah sepatutnya kita memang mulai menerapkan teknologi blockchain ini untuk media, tapi memang sulit mengingat media kebanyakan dibangun, digunakan, dan dimanfaatkan para kroni kapitalis yang ogah rugi...

Benar bangat itu kakak @mariska.lubis .saya sependapat dangan kakak.

Semoga saja semakin banyak orang yang belajar tentang blockchain sehingga mengerti manfaatnya untuk mengatasi masalah hoaks saat ini.

Kalau kita lihat sekaran ini hoax itu hanya untuk mempersulik suasana saja, untuk meperlihatkan orang orang tertentu. Salam kak @mariska.lubis

Ya memang sepertinya hoaks itu justru semakin berkembang untuk kepentingan....

Semua orang berlomba2 jadi ahli peniliti dan berpolitik Mbak. Mereka dulu yang saya kenal tidak seperti itu ketika sekarang seperti ini ikut2 an menjadi commentator.

Posted using Partiko Android

Walau saya sendiri suka merasa kesal, tetapi itu adalah bagian juga dari pembelajaran. Kita bisa melihat hikmahnya bahwa memang benar adanya belajar itu sangat penting, dan juga harus berhati-hati dengan ucapan dan tulisan yang kita buat. Apa yang kita ucapkian secara lisan dan tulisan adalah cermin dari diri kita sendiri yang sebenarnya. Mereka yang tidak mengerti politik tetapi ikut-ikutan komentar, sudah menunjukkan bahwa mereka sebenarnya adalah korban dari pembodohan yang tidak memiliki keberanian, hanya ikut-ikutan saja. Coba kalau yang benar paham dan cerdas, pasti tidak akan mau melakukannya.

Tapi mereka menggunakan bukti, misal soal RS itu, jdi bahan meme dan bullyan

Posted using Partiko Android

Mereka sudah terbuai dengan kebiasaan Teh.
Jadi sulit keluar dari zona tersebut.

Ya memang sulit jika sudah merasa nyaman, sementara juga selalu protes dan berkeluh kesah ya... hehehe...

Kadang-kadang kenyataaan itu terasa pahit, kebohongan manis seperti madu dalam buaian....

saat ini memang sudah sulit membedakan mana yang benar dan tidak, pada faktanya orang lebih senang dibohongi daripada diberikan yang benar... toh segala debat yang dilakukan juga bukan untuk mencari kebenaran itu sendiri, tetapi lebih kepada soal keyakinan semata...

Saya sependaoat dengan kakak @mariska.lubis

Negeri para penonton, banyak orang-orang lebih senang menonton ketimbang mencari tau kebenaran.
Berita hoax bagaikan artis yang selalu menjadi tontonan , saya pun heran kenapa orang-orang menghujat ?
Pernahkah mereka menyoroti diri ??
Sungguh aneh negri ini..

Terimakasih kakak
Salam hangat dan sehat selalu bersama keluarga tentunya....amin

Ini memang sudah menunjukkan gejala sosial yang tidak sehat, diakui tak diakui, dan juga menjadi bukti bahwa memang orang sudah tidak lagi mau berpikir logis dan menjadi bijaksana. Kebenaran itu tidak lagi dicari, yang dilakukan hanyalah semata untuk kepuasan diri.

Saya setuju dengan mbak @mariska.lubis
Alangkah pemerintah mau menjalankannya
Apalagi pemilu hampir dekat

Semoga saja ya pemerintah kita mau memanfaatkan teknologi blockchain untuk pemilu... pasti akan lebih terbuka, transparan, dan demokratis.

Hoax dan bully, sepertinya kedua persoalan ini sulit untuk dilenyapkan, meski sudah segala cara dan berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah hoax terjadi, tapi akan selalu ada saja tumbuh generasi bibit baru.

Andai ada aturan dan sanksi dari pemerintah, mungkin bisa teratasi.
Salam sukses mbak @mariska.lubis😊

Sulit untuk diatasi selama pemerintah pun memiliki kepentingan atas terjadinya kedua hal tersebut.... Hanya masyarakat saja yang harus bisa berpikir dan berubah, bila masyarakatnya semakin sadar dan cerdas maka kedua hal tersebut dapat dihentikan, paling tidak dikurangi.

betul mbak, pola pikir masyarakat kita juga cenderung rendah dalam hal ini, semoga budaya bully dan penyebaran berita hoax hilang di negeri kita tercinta

Salam sukses selalu mbak @mariska.lubis😊

Hoaks tumbuh subur di tengah rendahnya kecerdasan masyarakat dalam menghadapi Tsunami informasi di media sosial zaman sekarang ini. Menurut saya, hoaks juga tumbuh subur karena kepentingan politik mengalahkan logika dan etika dalam menyebarkan informasi. Meski sudah tahu salah, tetap saja disebar dan ditangkap orang-orang yang mendukung hoaks tersebut. Selama rendahnya disiplin verifikasi, tabayyun, maka selamanya hoaks akan membanjiri ruang-ruang publik.

Menurut saya penangkapan tidak memberikan solusi untuk menghentikan hoaks dan penyebarannya, apalagi mengingat masyarakat saat ini yang selalu mencari yang gampang serta mudahnya saja, tidak berpikir panjang dan mau enaknya saja. Saya setuju dengan pendapat abang, selain juga soal disiplin verifikasi, tabayyun, masyarakat juga harus kembali belajar untuk melakukan musyarawah dan mencari kebenaran bersama bukan tterus asyik debat hanya untuk soal menang dan kalah, yang pada akhirnya merugikan semua.

Sii..ip & setuju dengan pernyataan mbak mariska apalagi saat ini musim kampanye, banyak hoax yang berseliweran saling menghamtam, menghujat satu sama yang lain demi tujuan atau hawa nafsunya tercapai serta tidak mengindahkan etika sama sekali

Padahal blockchain memiliki banyak fungsi