Hari ini Sekolah Sukma Bangsa mengadakan kenduri buku yang menghidangkan buku-buku karaya guru dan siswa sekolah Sukma. Acara ini dihadiri oleh banyak penggiat literasi yang berada di kota Lhokseumawe dan aceh utara. Selain itu acara juga dihadiri oleh setiap utusan sekolah SMA yang berada di bebrapa Kabupaten kota, seperti kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireun, Sigli, dan banyak lagi
Acara diawali dengan seremonial dan launching buku yang dibuka oleh kepala sekolah Sukama Bangsa bapak Zubir Agam. Kemudian acara di merahkan dengan penampilan grup musik sekolah sukma, seperti angklung, seudati, dan tarian tarik pukat. Anak-anak siswa dan masyarakat menghadiri dengan antusias.
Acara bedah buku sendiri dimateri oleh Ayi Jufridar dan Teuku Kemal Fasya. Dalam acara tersebut Ayi Jufridar sebagai pemateri menjelaskan bahwa dalam penulisan sebuah karya baik itu cerpen, artikel, novel penulis harus melakukan pengedutan berkali-kali agar tulisan menjadi bersih dan bagus. Contohnya penulis asal jepang Haruki Murakami yang sangat teliti memeriksa tulisanya bahkan berulang kali. Ada juga penulis Indonesia yang sangat memerhatikan pengeditan yang berulang yaitu Arafat Nur yang akhirnya buku-buku karyanya sangat bagus dan menuai banyak pujian.
Selanjutnya Yteuku Kemal Fasya menyampaikan bahwa dalam buku yang menulis atau mengutip buku-buku lain sebaiknya penulis tidak lupa mencantumkan refrensinya. Dan dalam menulis kita tidak boleh mudah menyerah sekalipun tulisan kita ditolak beberapa kali.
Dan yang paling menarik adalah peserta mendapatkan hadiah masing-masing satu buku dari penulis. Demikian laporan singkat saya di acara Kenduri buku Sukma Bangsa. Saya sendiri sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh sekolah Sukma dalam mendorong siswa untuk menulis.
Book Kenduri
Today Sukma Bangsa School held a book Kenduri that serves books Karaya teachers and school students Sukma. The event was attended by many literate activists in Lhokseumawe city and North Aceh. In addition, the event was also attended by every messenger of HIGH school who was in the city district, such as Lhokseumawe City, North Aceh, Bireun, Sigli, and many more
The event began with a ceremonial and launching of books opened by the principal of Sukama Bangsa Mr. Zubir Agam. Then the event in the cast with the appearance of a Sukma school band, such as Angklung, Seudati, and dance. Children and the community attend enthusiastically.
The book's own surgical event was in material by Ayi Jufridar and Teuku Kemal Fasya. In the event Ayi Jufridar as the speaker explained that in writing a good work short story, article, novel authors have to do pengedutan many times so that the writing becomes clean and good. For example, Japanese writer Haruki Murakami carefully examined his writings even repeatedly. There is also an Indonesian writer who is very concerned about the repeated edits of Arafat Nur which eventually his books are very good and received many compliments.
Furthermore, Yteuku Kemal Fasya said that in a book that writes or quotes other books should the author not forget to list his refrenency. And in writing we should not easily give up even though our writing is rejected several times.
And the most interesting is the participants get a prize each one book from the author. So my brief report on Sukma Bangsa book Kenduri event. I myself highly appreciate what Sukma school has done in encouraging students to write.
Kon uroe minggu acara bg ?
Pengalaman yang sangat luar biasa dan penuh dengan ilmu pengetahuan
Congratulations @nasrol! You have completed the following achievement on the Hive blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
You can view your badges on your board and compare to others on the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @hivebuzz:
Vote for us as a witness to get one more badge and upvotes from us with more power!