The art of carving with henna before the wedding

Sudah menjadi tradisi mengukir tangan dan kaki dengan inai, tak lain untuk mempercantik dan memperindah diri, beragam corak dan ragam ukiran menghiasi telapak tangan dan kaki untuk calon penganti wanita, inilah budaya yang berkembang di Indosesia umumnya, Aceh khususnya sudah menjadi tradisi bagi calon pengantin untuk menghiasi tangan dan kaki dengan Inai.

It has become a tradition of carving hands and feet with henna, nothing else to beautify and beautify themselves, various styles and varieties of carvings adorn the palms of the hands and feet for prospective ladies, this is a culture that developed in Indosesia generally, Aceh in particular has become a tradition for the bride to decorate hands and feet with Inai.

Sehari menjelang acara resepsi pernikahan mempelai wanita akan memakai inai di seluruh tangan dan kaki, kebiasaan ini sangat sering dilakukan pada malam hari dengan bantuan beberapa teman yang mengerti tentang seni, mereka dengan suka rela mengukir inai di telapak tangan dan di sekeliling kaki dengan ukiran yang berbeda-beda, dan inai yang digunakan biasanya berwarna merah atau kecoklatan.

A day before the wedding reception the bride will wear a henna in her hands and feet, this habit is very often done at night with the help of some friends who understand the art, they volunteered to carve in the palm of the hand and around the foot with different carvings different, and the henna used is usually red or brownish.

Tahapan mengukir inai biasanya terlebih dahulu di telapak tangan dan disekelilingnya, membutuhkan waktu selalam satu atau dua jam untuk menunggu agar inai kering, dan selanjutnya untuk kaki dan sekeliling lingkaran kaki sampai ke atas tumit, disini calon mempelai akan merasa letih dan terbatas untuk ruang gerak, karena dia tidak bisa melakukan banyak kegiatan, karena tangan dan kakinya telah di beri inai, hanya bisa bersabar sampai inai mengering.

The stages of carving the henna usually first in the palm of the hand and around it, takes an hour or two to wait for the dry, and then for the legs and around the circle of the foot up to the heel, the prospective bridegroom will feel tired and limited to space, because he can not do a lot of activities, because his hands and feet have been given a henna, can only be patient until dry henna.

Setelah inai sudah mulai mengering dia akan mengelupas dan rontok dengan sendirinya, dan meninggalkan bekas yang sangat indah dengan perpaduan kulit putih dan merah merona, dan biasanya inai akan terhapus dan pudar dalam waktu yang singgkat sekitar tiga atau empat hari.

Once the gray has begun to dry he will peel and fall off by itself, and leave a very beautiful mark with a blend of white and red blushing, and usually the henna will be erased and faded in about three or four days.

Inilah budaya dalam mempersiapkan sebuah acara resepsi pernikahan di Aceh, semoga bermanfaat bagi para steemian yang mengunjunginya,

Regard
@yenie