Jogja adalah kota yang istimewa. Sesuai dengan namanya yang mendapatkan penghormatan khusus di negara Indonesia ini. Setiap sudut kota ini serasa memiliki pesona yang tak hentinya memantik kekaguman. Mulai dari sejarah, wisata, budaya, sampai kulinernya pun mempunyai keunikan yang menunjukkan ciri khas Kota Jogja dan dijuluki sebagai kuliner nyeleneh.
Berbicara soal kuliner, di Jogja terdapat berbagai macam kuliner yang selalu mampu menarik rasa penasaran dari wisatawan yang datang ke Jogja. Tidak heran banyak wisatawan yang rela berburu kuliner Jogja sampai ke pelosok desa di pinggiran Kota Jogja. Memang beberapa kuliner Jogja juga tersedia di tempat lain di luar Jogja, tetapi ada pula kuliner yang hanya dapat dijumpai di Jogja. Penasaran dengan kuliner tersebut? Berikut 7 Kuliner Nyeleneh yang Hanya Dapat Ditemukan di Jogja.
1.Kopi jos
Kopi jos merupakan salah satu kuliner nyeleneh di Jogja yang sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan luar Jogja. Kuliner ini sejatinya berupa kopi biasa pada umumnya, namun memiliki cara penyajian yang unik. Suguhan kopi hitam yang sudah siap disajikan dalam gelas kemudian dimasukkan bongkahan arang panas yang berwarna merah bara. Minuman ini disebut kopi jos karena saat arang dimasukkan ke dalam kopi panas menimbulkan suara ‘joss’ sehingga banyak yang menyebutnya dengan istilah kopi jos.
Arang yang digunakan untuk membuat kopi ini bukanlah sembarang arang. Arang yang digunakan merupakan arang khusus yang bersih dan hanya digunakan satu kali pemakaian saja. Keistimewaan kopi jos ini yaitu cita rasa dan aromanya yang ditimbulkan dari pencelupan arang panas ke dalam kopi. Kopi jos ini dapat dijumpai di angkringan-angkringan yang berada di utara stasiun Tugu Jogja. Tentunya wisatawan dapat mendatangi angkringan ini pada malam hari sampai waktu dini hari.
- Mie lethek
Mie lethek adalah mie yang diproduksi oleh masyarakat Srandakan, Kabupaten Bantul. Asal usul namanya, yaitu ‘lethek’ yang berarti kotor. Namun mie tersebut bukanlah mie yang kotor, melainkan penampilannya saja yang terlihat kotor atau kusam. Mie lethek ini dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka dan gaplek.
Keistimewaan mie lethek ini yaitu dari cara pengolahannya yang diolah secara tradisonal dan tanpa menggunakan pewarna maupun pengawet. Bentuk mie lethek ini mirip meyerupai bihun dengan tekstur lebih kenyal dan lebih tebal. Soal cita rasa, mie lethek ini tidak perlu diragukan lagi dan memang pantas dijuluki sebagai kuliner nyeleneh di Jogja. Mie lethek biasanya diolah menjadi bakmi lethek goreng atau bakmi lethek rebus. Mie lethek ini banyak dapat dijumpai di daerah Srandakan maupun pasar-pasar tradisional di Bantul.
- Geblek
Kuliner nyeleneh berikutnya adalah geblek. Geblek merupakan makanan khas yang dimiliki daerah Kulon Progo. Kuliner ini diolah dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka basah dan ditambah dengan bumbu bawang. Ciri khas dari makanan ini yaitu bentuknya yang unik dan berwarna putih bersih kenyal. Geblek ini sangat cocok apabila disantap dalam kondisi hangat karena setelah dingin, makanan ini akan menjadi mengeras dan alot.
Geblek sendiri dapat dibeli dalam kondisi mentah maupun sudah matang. Makanan ini normalnya dapat bertahan dalam waktu 4 hari saja karena pengolahannya yang memang tidak menggunakan bahan pengawet. Kuliner nyeleneh khas Kulon Progo ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional Kulon Progo. Kebanyakan geblek yang dijual merupakan geblek yang belum matang, sehingga untuk menikmatinya harus dimasak terlebih dahulu.
- Walang goreng
Walang goreng atau belalang goreng merupakan makanan yang memang tergolong ekstrim karena diolah dengan bahan dasar belalang. Makanan ini dapat dijumpai di pinggir jalan daerah Gunungkidul. Banyak sekali wisatawan yang penasaran dengan kuliner nyeleneh yang satu ini. Awalnya kuliner ini adalah makanan yang biasa disantap oleh warga Gunungkidul bersama dengan nasi dan lauk pauk lainnya. Namun karena banyaknya minat dari wisatawan luar Jogja, maka diproduksilah makanan ini menjadi oleh-oleh khas dari Gunungkidul.
Belalang yang digunakan untuk kuliner ini yaitu belalang kayu yang banyak dapat dijumpai di pohon jati atau semak belukar di Gunungkidul. Belalang sendiri merupakan hewan yang memiliki kandungan protein tinggi. Buat kamu yang memiliki alergi terhadap protein tinggi tidak disarankan untuk mencoba kuliner nyeleneh ini, karena dapat menimbulkan gatal-gatal. Bagi yang penasaran dengan rasanya, kebanyakan orang yang sudah mencicipinya mengatakan bahwa belalang goreng ini mirip dengan udang yang digoreng gurih dan renyah.
- Gathot
Satu lagi makanan khas sebagai kuliner nyeleneh yang dimiliki daerah Gunungkidul, yaitu gathot. Gathot merupakan makanan yang diolah dari bahan dasar ketela atau ubi kayu. Awalnya makanan ini dibuat untuk menggantikan nasi sebagai bahan makanan pokok karena kondisi geografis di Gunungkidul yang cukup kesulitan untuk menanam padi. Namun seiring berjalannya waktu, kuliner ini justru semakin populer di luar Gunungkidul.
Gathot dibuat dengan cara difermentasikan sehingga warna singkongnya menjadi gelap atau kehitaman. Kuliner unik dengan cita rasa khas Gunungkidul ini dapat ditemukan di pasar-pasar tradisonal dan tentunya di daerah Gunungkidul yang biasa dijajakan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu pelopor pencipta kuliner ini, Almarhum Yu Tum memiliki usaha gathot ini di rumahnya dan saat ini dijadikan sebagai pusat penjualan tiwul dan gathot.
- Mie pentil
Mie pentil merupakan makanan yang berasal dari daerah Pundong, Kabupaten Bantul. Mie pentil ini dibuat dengan bahan dasar pati aci. Proses pembuatannya pun cukup unik, yaitu dengan merebus bahan dasar pati aci kemudian ditumbuk atau diinjak-injak dengan kaki untuk mendapatkan kekenyalan dari mie. Namun tidak perlu khawatir, karena kebersihan mie pentil ini tetap terjaga karena dalam proses penginjakan, kaki sudah dibungkus dengan plastik bersih terlebih dahulu.
Saat ini memang tidak banyak dijumpai mie pentil ini. Ciri khas dari kuliner ini yaitu bentuknya yang menyerupai pentil atau sejenis karet yang sangat kenyal. Rasa dari mie pentil ini yaitu sangat gurih. Apabila kamu penasaran dengan kuliner nyeleneh ini, mie pentil dapat ditemukan di pasar-pasar tradisonal Bantul atau pergi ke pengrajinnya langsung di daerah Pundong.
- Miedes
Sepertinya daerah Bantul memang surganya akan olahan mie. Miedes atau mie pedes ini juga merupakan salah satu kuliner yang berasal dari daerah Pundong, Kabupaten Bantul. Mie ini berbeda dengan kebanyakan mie lainnya, yaitu diolah dengan menggunakan bahan dasar tepung ketela atau tapioka. Ukurannya pun jauh lebih besar dari ukuran mie pada umumnya.
Miedes biasanya disajikan sebagai miedes goreng maupun miedes rebus. Secara sepintas bentuknya akan mirip seperti bakmi Jawa dengan ukuran yang lebih besar. Cita rasa yang khas dari miedes ini yaitu mie yang kenyal dengan rasa pedas membuat banyak wisatawan tertarik untuk mencicipi kuliner nyeleneh ini. Miedes ini banyak dapat dijumpai di warung-warung penjual mie di daerah Bantul, sedangkan untuk miedes yang belum dimasak dapat dijumpai di pasar-pasar tradisonal.
Terbukti kan kalau Yogyakarta itu memang sangat istimewa. Kuliner Yogyakarta unik ini beberapa memang ada yang sulit untuk ditemukan. Tapi nggak ada salahnya untuk mencari dan mencicipinya saat ke Yogya nanti. Jadi kuliner khas Jogja bukan gudeg aja ya
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.shopback.co.id/blog/kuliner-yogyakarta-unik