Kala belalang setan menyerang Gunung Kidul

in #alam7 years ago (edited)

Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat di Gunung Kidul Yogyakarta dihebohkan dengan kemunculan belalang setan beracun (Aularches miliaris).
Aularches_miliaris_at_Mangunan_Orchard,_Dlingo,_Bantul,_Yogyakarta_12.jpg

Belalang setan (Aularches miliaris)

Padahal kenyataanya, tidak semua bagian tubuh belalang tersebut mengandung racun. Racun diketahui hanya terdapat pada kelenjar bagian ketiak yang menyebabkan alergi, kulit dapat menebal dan perih hingga beberapa jam.

Morfologis belalang setan berbeda dengan belalang yang sering dijumpai, apalagi belalang kupu-kupu :D, karena belalang setan ini punya sayap berwarna merah, kepala berwarna kuning-hitam serta bagian tubuh mencolok dengan bintik kuning yang ditemukan disekujur tubuhnya.

unnamed.jpg

Bagian bawah tubuh belalang setan

Belalang setan menyerang tanaman perkebunan warga di Gunung Kidul, seperti jati, jagung, dan tanaman lainnya ikut diserang.

Analisa tentang serangan belalang setan sedang dilakukan oleh pihak terkait di Yogyakarta dengan cara mengambil sampel di lapangan.

Sementara itu muncul berbagai hipotesa terhadap kejadian ini. Yang paling menarik adanya pemikiran bahwa serangan belalang setan (Aularches miliaris) terjadi karena populasi saingan alaminya yaitu belalang hijau Jawa (Valanga nigricornis) telah menurun drastis, sejak dijadikan ikon makanan khas Gunung Kidul. Banyak orang yang memburu belalang ini untuk dijadikan berbagai olahan kuliner seperti belalang goreng, belalang panggang dan keripik belalang.

images (1).jpeg

Belalang hijau (Valanga nigricornis)

Nah, akibat perburuan untuk dijadikan bahan kuliner, populasi belalang hijau semakin berkurang di Gunung Kidul, sementara pakan semakin melimpah. Oleh karena itu, belalang setan dengan leluasa menjadi raja penguasa lumbung pakan yang tersedia tadi, bisa jadi ini soal ketiadaan kompetitor saja di alam.

16063737_6ce3d078-a21a-4e00-b9d2-5adfa213d3de_1454_1138.jpg

Keripik belalang nan gurih

Akhirnya populasi mereka meningkat tajam dan terjadilah ledakan populasi seperti ini, yang pada akhirnya merugikan petani di gunung kidul tersebut.

Tetapi, mari kita tunggu saja hasil analisa pakar serangga (entomologist) terkait kejadian ini. Selain itu, tentu ini dapat menjadi pelajaran supaya kita jangan terlalu berlebihan dalam mengeksploitasi sumber daya alam hayati di sekitar kita.