Assalamualaikum sahabat stemian
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua semoga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan sejarah singkat Provinsi Aceh dan salah satu kotanya yang sampai hari ini terus berkembang pesat kemajuannya yaitu Kota Langsa.
Provinsi Aceh atau yang lebih dikenal dengan Nanggroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang terletak di ujung paling barat pulau sumatera. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur paling sibuk di dunia dalam perekonomian maritim, dan juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia yang membuat para pedagang dari belahan negara Arab, Cina, dan India di masa lalu sepakat untuk memilih Aceh sebagai tempat berlabuh yang cukup strategis. Aceh juga memiliki julukan spesial yaitu Serambi Mekkah, tak khayal julukan tersebut adalah penghormatan kepada Aceh yang pada masa itu menjalin persahabatan cukup baik dengan negara – negara Arab. Singkat kata budaya Arab, agama islam, dan kebijakan raja – raja Aceh pada masa itu sudah layaknya duplikasi negara Arab, hal itulah yang membuat Aceh di juluki Serambi Mekkah.
sumber foto google
Sampai hari ini, amanah para leluhur Aceh masih tetap dipertahankan dalam melaksanakan pemerintahan yang berlandaskan hukum Syariat Islam, sekaligus membuat Aceh satu – satunya provinsi di Indonesia yang dalam pemerintahannya di tambahkan Qanun ( hukum syariat islam ). Dalam andil membela kemerdekaan Indonesia, Aceh sendiri merupakan sebuah provinsi yang memberikan kontribusi cukup baik, hal ini dibuktikan dengan pesawat kepresidenan RI yang pertama (RI001) atau yang akrab disapa oleh masyarakat Aceh RI Seulawah, merupakan pesawat kepresidenan pertama yang dimiliki Indonesia untuk kepentingan Presiden dalam hal kenegaraan, dan di beli melalui uang pribadi masyarakat Aceh (sumbangan/patungan). Kontribusi selanjutnya adalah emas seberat 28 kilogram dari total 38 kilogram yang disumbangkan oleh Teuku Markam, yang merupakan tokoh Aceh dibidang kemiliteran. Emas yang disumbangkan oleh beliau saat ini kita saksikan di Monumen Nasional (Monas), yang mana emas tersebut berbentuk kobaran api melambangkan menyalanya semangat juang rakyat Indonesia. Monumen ini menjadi ikon kota Jakarta sebagai Ibukota Indonesia sekaligus menjadi monumen kebanggaan Indonesia.
sumber foto google
Selanjutnya saya akan membahas sebuah kota bagian dari Provinsi Aceh yang sampai saat ini semakin melesat perkembangannya yaitu Kota Langsa. Awalnya secara tata pemerintahan, Langsa merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Timur yang kemudian di angkat statusnya menjadi Kota Langsa pada 17 Oktober 2001. Kota ini memiliki 5 kecamatan dengan 66 kelurahan dan total penduduk 148.945 jiwa. Mayoritas penduduk Langsa beragama Islam dan etnis yang paling mendominasi adalah Aceh, Jawa, Tionghoa, dan Batak. Unik apabila kita ulas kembali bahwa etnis yang menempati posisi kedua adalah Jawa. Sejarah mencatat bahwa kedatangan suku Jawa ke Aceh didominasi oleh pekerja kebun yang dibawa dari luar Aceh oleh para penjajah untuk kepentingan perkebunan sawit, atau biasa disebut sebagai Jawa Trans yang kemudian di fasilitasi sepetak tanah untuk kelangsungan hidup selain itu, banyaknya suku jawa di aceh di sebabkan oleh transmigrasi yang dilakukan secara besar-besaran pada Era ke Presidenan Soeharto. Hal itulah yang menyebabkan berkembangnya etnis Jawa di Kota Langsa, ini berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat Langsa sendiri pada saat ini yang mana perkembangan para etnis Jawa masa kini terlibat langsung pada kegiatan perkantoran, pemasaran maupun sebagai tokoh masyarakat di Langsa. Hal ini sebagai faktor utama menyebabkan mayoritas penduduk Langsa acap kali menggunakan Bahasa Indonesia sebagai sarana berkomunikasi, kebiasaan – kebiasaan ini pula yang akhirnya menyebabkan jarangnya penggunaan Bahasa daerah Aceh di Kota Langsa. Dan faktor selanjutnya adalah letak geografis Kota Langsa yang hanya berjarak kurang dari 200 kilometer dari Provinsi Sumatera Utara. Ini menjadikan Langsa sebagai kota yang strategis, ramai akan imigran, dan semakin memudahkan masyarakat Langsa sebagai penikmat fasilitas Sumatera Utara.
sumber foto google
Bentuk keseriusan pemerintah akan destinasi wisata di Kota Langsa dibuktikan dengan keberhasilannya menata hutan lindung yang awalnya tidak memiliki nilai jual dan hanya digunakan sebagai tempat perkemahan atau lokasi berkumpulnya para pecinta alam. Hutan ini berlokasi di jalan Perumnas, Desa Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, kini menjadi sangat layak untuk dikunjungi dan menjadi salah satu wisata andalan masyarakat Langsa. Dengan beberapa fasilitas ditawarkan seperti kebun binatang dengan beberapa jenis hewan buas nya, taman dengan puluhan macam jenis bunga, danau buatan dengan perahu karet untuk mengarungi nya, ditambah dengan jembatan gantung sebagai pelengkap sarana menyeberang dari satu titik ke titik lainnya. Luas wilayah yang berhasil dikembangkan tidak kurang dari 10 hektar, membuat hutan ini dijuluki sebagai Hutan Kota. Dengan konsep alam terbuka, para pengurus juga tidak lupa menyisipkan nilai ke kinian, edukasi, dan budaya. Ini dibuktikan dengan banyaknya spot yang biasa digunakan untuk pengunjung dapat berselfie ria, mempelajari hewan dan tumbuhan yang ditampilkan. Adanya penambahan miniatur Rumah Adat Aceh merupakan sebuah nilai lebih karena itu tidak hanya sebagai hiasan belaka, tapi juga sebagai edukasi budaya yang selalu mengingatkan para pengunjung lantaran modernisasi saat ini yang membuat kita sudah sangat jarang menjumpai Rumah Adat Aceh tersebut
sumber foto google
Terima Kasih
Cukup sekian ulasan pada kesempatan kali ini.
Penulis menyadari ke tidak sempurnaan akan tulisan ini.
Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengharapkan komentar
dan kritik yang mebangun dari para pembaca, guna bahan perbaikan
untuk tulisan mendatang
Wassalam
Amazing post yang sangat bagus
Terima kasih
Artikel bagus. . di tunggu tulisan berikut nya .
Iya terima kasih mas bagus
Oke sama-sama di tunggu ajakan untuk main ke langsa . kerabat
Good
Mantap, saya tunggu tulisan keren berikut nya @elvirasiti28
this is a very good article, wait for the next article👍😊