Perjuangan 238 miles..

in #aceh7 years ago

wpid-img_20131013_103048.jpg

Pat ujeng yang han pirang, Pat prang yang han reda, pepatah lama Aceh yang di artikan sebagai sesuatu masalah dalam kehidupan, pasti ada solusi nya.

Diakhir Tahun 2011, awal dari babak baru dalam memulai hidup, dimana masa pendidikan yang ku tempuh selama 4 tahun, kini sudah berakhir. Dulu permasalahan ku hanya sebatas tugas kuliah, kini berubah. Berubah untuk sebuah kata yaitu "sukses".
Sukses di era jaman now hanya dilihat dari materinya saja, tanpa mempedulikan hal yang lainnya.

Banyak cara yang kutempuh dalam hal menggapai sukses yang banyak diartikan oleh pribumi sekarang. Lembar demi lembar copian ijazah ku mulai ku jajakan, ibarat tukang loper koran yang menjajakan dagangan korannya kepada penjual. Hari demi hari kulalui, bulan demi bulan kujalani, tak secuil pun dagangan ijazahku laku.
Segala keluh kesah semakin hari selalu ku curhatkan kepada ibuku, dimana curhatanku hanyalah sampah bagi orang lain, tapi bagi ibu ku merupakan motivasiku yang tertunda.

Dua opsi yang di coiskan atas diriku dari lisan ibuku. Opsi pertama Lanjutkan perjuangan dalam hal yang dulu pernah kuguluti, dimana masalah ku hanya sebatas tugas saja. Atau berpikir untuk sebuah peluang usaha yang menghasilkan money. Namun diriku bukanlah pemikir yang handal dalam bisnis, maka opsi pertama menjadi pilihan terbaikku.

Perjuangan 283 miles dimulai.

Kuliah lagi, pasti hanya sebatas belajar dan isi absen. Itu yang terpikir di benakku. Hal ini mengacu kepada pengalamanku yang dulu. Segala kegaduhanku bercampur aduk, terlalu banyak pertimbangan dalam hal memilih kampus mana yang dituju. Berbagai referensi mulai dipertimbangkan, mulai dari usulan kawan lama yang sudah awal melanjutkan pendidikan, serta pertimbangan cost yang harus dikeluarkan, maklum saya cuma subsidi orang tua. Dimana penghasilan orang tua ku cuma sebatas cukup untuk makan selama 30 hari untuk keluargaku
Dari segala pertimbangan, kota Medan menjadi tempat tujuku. Kota dimana segala urusan menggunakan uang tunai, serta berbagai plesetan lain seperti Medan (Masuklah Engkau Dalam Api Neraka).

Hari demi hari kulalui, banyak pemandangan yang kusaksikan setiap perjalananku, kota Bireuen - kota Medan seakan dekat bagiku, berbagai kemewahan transportasi yang dihadirkan sudah pernah ku nikmati.
Sampai sekarang perjuangan 283 miles masih kunikmatii, entah sampai kapan berakhir....

Sort:  

Nyan lagak lagoe katuleh, golom abeh JdB kabaca, ka mantap, seuleso kabaca gron lom. Haha

Insyaallah akan selesai lon baca jdB. Dan mohon bimbingan dari @zeds dalam hal penulisan.