GANJA: Bukan Oleh-oleh Aceh!

Mendengar nama ganja apa yang sahabat steemians semua pikirkan? Sudah barang tentu (maaf) bagi orang diluar Aceh berpikir, O...ya Aceh lah. Karena hampir semua topik pembicaraan mengenai ganja pasti melibatkan nama daerah Aceh?. Pertanyaannya kok bisa ya? Ok, mari simak sedikit tulisan saya di postingan ini.

Hear the name cannabis what steemians best friend all think? Of course, (sorry) for people outside Aceh thought, O ... ya Aceh lah. Because almost all topics of conversation about cannabis inevitably involves the name of Aceh?. The question is how can ya? OK, let's see a bit of my writing on this post.

sumber gambar: serambiindonesia.co.id

Berbicara masalah historis, ganja pertama kali ditemukan di daratan Cina pada tahun 2737 SM. Bangsa Cina kuno telah mengenal serta memanfaatkan tanaman ganja dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman batu. Masyarakat Cina kuno menggunakan ganja ini untuk bahan tenun pakaian, obat-obatan, dan terapi penyembuhan penyakit seperti rematik, sakit perut, beri-beri hingga malaria.

Speaking of the problem historically, cannabis first discovered in mainland China in the year 2737 BC. the ancient Chinese Nation has come to know and make use of cannabis plants in everyday life since the stone age. Ancient Chinese society cannabis use this material for weaving clothing, medicine, and healing therapies of diseases such as rheumatism, colic, beri-beri to malaria.

sumber gambar: detiknews.com

Dalam perjalanan sejarah dunia, tanaman ganja dibawa ke Aceh melalui India pada akhir abad ke 19 saat Belanda membuka perkebunan kopi di Dataran Tinggi Gayo. Penjajah Belanda saat itu memakai ganja sebagai obat alami untuk menghindari serangan hama pohon kopi atau ulat pada tanaman tembakau. Biarpun Bangsa Belanda yang membawanya ke dataran tinggi Aceh, akan tetapi fakta yang ada, tanaman ganja ini bukan berarti sepenuhnya berasal dari negaranya. Kemungkinan besar tanaman ini dipungut dari daratan Asia lainya. Dalam kalangan anak muda di daerah nusantara, ganja lebih familiar disebut bakong ijo, gelek, cimeng atau rasta. Sedangkan sebutan lainnya adalah dope, pot, weed, dan tampee.

In the course of world history, cannabis plants were brought to Aceh through India in the late 19th century, when the Netherlands opened the coffee plantations in Gayo Highlands. Netherlands colonizers when cannabis was arrayed as a natural remedy to avoid the coffee tree pests or Caterpillar on crops of tobacco. Even Nations that took him to the Netherlands the Highlands of Aceh, but the fact is, this doesn't mean cannabis plants entirely came from his country. This plant is most likely taken from mainland Asia. In the young people in the region, more familiar marijuana called bakong ijo, gelek, cimeng or rasta. While other designations is dope, pot, weed, and tampee.

sumber gambar: merdeka.com

Tahun berganti tahun yang sudah tumbuh menyebar hampir di seluruh Aceh, ganja mulai dikonsumsi, terutama untuk dijadikan ‘rokok,’ yang kemudian menjadi tradisi di Aceh. Hingga ada yang beranggapan kalau ada suatu masakan, dianggap belum sempurna kalau bumbu masakan tersebut tidak dicampur dengan biji ganja. Memang kebiasaan ini sulit dihilangkan.

Year change year grown spread almost all over Aceh, cannabis begins to be consumed, particularly for ' smoking ', which later became a tradition in Aceh. Until anyone assume if there's a cuisine, considered rudimentary if seasoning is not mixed with cannabis seeds. This habit is hard indeed eliminated.

sumber gambar: IDnews.co.id

Berbicara masalah ganja, otomatis tak luput dari nama Aceh. Akan tetapi klaim itu tak bisa serta merta disambut negatif, dikarenakan memang benar apa adanya. Sehingga ada klaim bahwa tanah 1001 warung kopi ini juga dikenal sebagai produsen ganja terbesar di Asia Tenggara dibawah Thailand. Bisa dibilang hampir di setiap jengkal hutan Aceh ditumbuhi tanaman ganja. Sehingga, isu Aceh sebagai penghasil tanaman ganja ini sudah mendunia. Sehingga pernah dalam sidang ke 49 Komisi Narkoba PBB (UN Commission on Narcotic Drugs) pada tanggal 13-17 Maret 2006 di Wina Austria, isu ini turut dibahas dalamnya. Belum lagi anggapan dunia internasional bahwa Aceh sudah memiliki trade mark sebagai ‘ladang ganja’ terbesar sekaligus penyuplai ganja berkualitas nomor satu di dunia.

Talk about cannabis, not automatically escaped the name of Aceh. But that claim could not be immediately be greeted negatively, because it is true. So there is the claim that the land of 1001 coffee shop is also known as a manufacturer of Southeast Asia's largest cannabis under Thailand. Practically almost every inch of the Aceh forest overgrown with cannabis plants. So, the issue of Aceh as a producer of cannabis plants have been known worldwide. So it is never in the Council to the UN Drug Commission 49 (UN Commission on Narcotic Drugs) on 13-17 March 2006 in Vienna Austria, these issues became one discussed therein. Not to mention the international presumption that Aceh already has a trade mark as ' cannabis fields ' largest cannabis quality suppliers at once number one in the world.

sumber gambar: kompasiana.com

Anggapan daerah Aceh sebagai ladang ganja berkonotasi negatif memang telah mencoreng muka kita semua di mata Internasional. Supaya bisa mengatasi masalah ini, maka sangat dibutuhkan keterlibatan segenap elemen masyarakat. Baik itu dimulai dari orang tua, cendekiawan, ulama, pemerintah, dan aparat penegak hukum.

Aceh oversight as cannabis farms now have negative expunge an unlimited face all of us in the international eye. In order to solve this problem, then it is required the involvement of all elements of society. Well it started from parents, scholars, clergy, Government, and law enforcement officials.

sumber gambar: tribunnews.com

Nah, itulah sedikit tulisan saya mengenai masalah ganja di Aceh. Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa ganja itu oleh-oleh Aceh bung!!!. "hargailah orang lain, jika engkau ingin dihargai orang". Salam kompak selalu buat sahabat steemians semua.

Well, that's a little bit of my writing on the issue of cannabis in Aceh. So, don't ever say that cannabis gift shop Aceh bung!!!. "Please respect other people, if you want a valued person". Greetings friend always create compact steemians all.

sumber gambar: repvblik-angker.blogspot.com