Google pertama kali meluncur pada 4 September 1998 silam di Menlo Park, California.
Meskipun usia Google belum genap 20 tahun, tapi warganet sudah sering menjulukinya sebagai "Mbah Google."
Akan tetapi, tahukah kamu sebelum Google muncul di internet sudah ada beberapa mesin pencarian yang sempat terkenal sebelum kehilangan masa kejayaan.
Tanpa panjang lebar, berikut adalah daftar mesin pencarian di internet yang sempat jaya, serta kisah-kisah uniknya.
- Lycos
Lycos dimulai sebagai proyek penelitian di Carnegie Mellon University yang memang terkenal dengan fakultas tekniknya.
Situs ini mulai meluncur pada 13 April 1995. Lycos diambil alih oleh perusahaan telekomunikasi Spanyol yaitu Telefonica dengan harga $ 12,5 miliar (sekitar Rp 100 triliun pada kurs saat itu). Kedua perusahaan pun melakukan merger menjadi Terra Networks
Tetapi empat tahun kemudian, Terra menjual Lycos ke Daum Communications Corporation yang sekarang bernama Kakao dengan harga $ 94 juta (atau sekitar Rp 827 miliar pada kurs saat itu). Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari pembelian awal.
Terakhir, pada 2010 Daum menjual Lycos kepada Ybrand Digital yang berasal dari India. Sampai saat ini, Lycos masih dipegang oleh Ybrand.
- AltaVista
AltaVista juga dibangun pada 1995 oleh Paul Flaherty, Louis Monier, dan Michael Burrows.
Karena kalah saing dengan Google, akhirnya AltaVista dijual ke Yahoo pada 2003, tapi pada 2013 AltaVista sudah tidak bisa diakses, dan sekarang tautan menuju situs AltaVista dialihkan ke Yahoo Search.
Flaherty, Monier, dan Burrows semuanya memiliki jejak akademis yang kuat.
Flaherty meraih gelar PhD di bidang teknik elektrik dari Universitas Stanford, Monier meraih gelar PhD di bidang Matematika dan Ilmu Komputer di Université Paris-Sud, ia kemudian sempat bekerja di eBay dan Google.
Burrows yang memiliki kewarganegaraan Britania Raya meraih gelar PhD di bidang komputer di Universitas Cambridge, dan sempat berkarir di Google dan Microsoft.
- Excite
Diluncurkan juga pada 1995, Excite sempat menikmati kepopuleran di era 1990-an. Awalnya, perusahaan ini bernama Architext, dan sampai sekarang pun situs Excite masih bisa diakses.
Ada kisah menarik (atau mungkin miris) di balik Excite.
Pada 1999, dua mahasiswa Universitas Stanford sempat ingin menjual mesin pencarian milik mereka kepada George Bell yang saat itu menjabat sebagai CEO Excite. Kedua mahasiswa itu beralasan pengembangan mesin pencarian mereka mengganggu waktu belajar.
Bell menolak tawaran mereka. Sekarang, kedua mahasiswa tersebut sudah menjadi hartawan berkat mesin pencaharian mereka yang tidak laku terjual. Mereka adalah Larry Page dan Sergey Brin, pendiri Google.
- Yahoo
Meskipun nama Yahoo masih akrab di telinga, tapi mereka tidak bisa melawan dominasi Google.
Pada 2012 lalu, Marissa Mayer yang merupakan mantan pegawai Google menjabat sebagai CEO di Yahoo.
Sayang, berbagai kasus keamanan dan dominasi Google akhirnya Yahoo dijual ke Verizon dengan angka sekitar $ 4,5 miliar (sekitar Rp 61 triliun pada kurs saat itu).
Forbes menyebut penjualan tersebut adalah yang paling menyedihkan di sejarah teknologi, karena angka $ 4,5 miliar tersebut jauh lebih kecil dibandingkan nilai Yahoo di masa kejayaannya yang mencapai $ 124 miliar. Setelahnya, Marissa Mayer pun mundur dari posisi CEO.
- Dogpile
Dogpile menjadi nama yang cukup unik dan mudah diingat. Mesin pencari jadul Dogpile ini hadir pada tahun 1996 dan sekarang menyajikan hasil pencarian kombinasi dari Google, Yahoo, dan Yandex.
Dogpile menyatakan mereka "menumpuk" semua hasil-hasil terbaik dari mesin pencarian lain dalam situsnya, sehingga hasil yang dicari dari Dogpile akan lebih lengkap daripada hasil di tempat-tempat lain.
Dogpile memiliki maskot anjing lucu berwarna hitam putih yang dinamakan Arfie. Situs ini masih bisa diakses sampai sekarang.
Itulah keenam mesin pencarian sebelum Google berhasil meraih dan mempertahankan kejayaannya sampai sekarang.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://tekno.liputan6.com/read/3358581/5-mesin-pencarian-terpopuler-di-dunia-sebelum-google-ada