Banjir bom besar bagi negeriku

Musibah yang menimpa lhoksukon aceh utara
Musibah demi musibah pun masyarakat aceh rasakan,kali ini allah memberi cobaan banjir yang menyelimuti kota lhoksukon

dan sekitarnya,mungkin ini bisa kita katakana ulah manusia,karena sering membuang sampah sembarangan dan menebang hutan dengan libur,nah itu apa bila kita berfikir penyebabnya manusia,namun itu semua juga cobaan yang allah berikan,agar kita mengingat rahmat dan karunia allah,terkadang kita sering lalai akan mengingat allah,dengan allah memberikan cobaan seperti ini mungkin kita akan lebih mengingat dan memohon ampun kepada allah.

Banjir yang merendam desa-desa yang ada di sekitar kota lhoksukon,mungkin karena air dari sunggai yang penuh sehingga air sunggai tersebut meluap ke seluruh desa yang ada di lhoksukon,lhoksukon hampir setiap tahun terjadi banjir,karena sunggai yang kurang bersih dan kecil lalu sampah-sampah di sembarangan tempat,tidak ada tempat penahanan air kerena pohon-pohon besar tidak banyak.

Nah mungkin bagi saya untuk kita mencegah akan banjir,sebaiknya kita sama-sama menanam pohon di sekitar sungai atau di depan-depan rumah,agar alam kembali hijau dan indah,lalu membuang sampah di tempatnya,pihak pemerintah sebaiknya menyediakan tempat sampah di seluruh rumah masyarakat dan di seputaran kota,agar kota bersih dah indah,lalu penyakit pun insya allah tidak ada.
Karena banyak dari aktivitas-aktivitas masyarakat yang terhambat,baik dari segi anak sekolah,pedagang,kantor-kantor dan pelintas jalan medan-banda aceh pun terhambat,itu semua penyebabnya manusia sendiri,baik dari segi apapun,dengan terjadinya banjir banyak kerugian yang di capai oleh masyarakat,baik dari segi bangunan, atau pun yang lain,kini masyarakat sadar akan kesalahan yang telah ia perbuat,kerna merusak lingkungan dan allah pun member cobaan agar mereka terbuka hatinya untuk mengigat allah dan menjaga lingkungan sekitar.
Banjir yang melanda lhoksukon aceh utara,memang air sering naik dan surut,tetapi masi saja sulit untuk di lewati oleh pengemudi sepeda motor atau kendaraan lainnya,,lalu aktivitas perkantoran,sekolah dan bank masih lumpuh,begitu juga took-toko masih banyak tutup,banjir pun bisa mencapai 10 hingga 20 centimeter,tetapi berbeda desa,berbeda juga ketinggian air yang naik bisa mencapai 5 hingga 7 centimeter,yang di sayangkan adalah anak-anak yang terlantar sekolahnya kerana banjir,tempat-tempat pengajian juga terhambat atau libur karena bajir.
Setelah banjir surut,masyarakat lhoksukon aceh utara sama-sama bergotong royong untuk memperbaiki tanggul krueng keuruto yang jebol akibat di terjang banjir, kreung keuruto itu jebol pada saat banjir melanda kawasan itu,beberapa tanggul banyak yang jebol di antarnya desa blang atau di dusun layang,masyarkat menambal dan menimbun tanah untuk tanggul yang jebol tersebut,tanah juga di masukan ke dalam karung dan di letakkan di sekitar tanggul,tetapi walau sudah di perbaiki tanggul tersebut masih ada juga rumah yang tergenang air.
Masyarakat berangapan bahwa di perbaiki tanggul tersebut agar air tidak meluap lagike desa-desa,tetapi itu semua usaha manusia,kita hanya bisa memohon dan meminta pertolongan kepada allah,walau sebagus apapun di perbaiki kalau allah menghendaki banjir tetap akan banjir,warga juga mulai membersihkan rumah-rumahnya dan meperbaiki apa yang rusak,terkadang ada juga masyarakat yang belum berani untuk tidur ti rumahnya,mereka takut akan air naik lagi,tetapi mereka selalu memantau situasi rumah dan sekitar mereka,mereka berharap agar air tidak naik lagi,mereka sedih akan anak-anak mereka yang susah makan dan tidur,nyamur pun banyak,bisa saja anak-anak terkena penyakit.
Dengan kejadian banjir tersebut seluruh masyarakat aceh dan sekitarnya ikut membantu atau memberikan sumbangan kepada saudara-saudara mereka yang terkena musibah,bairk dari segi makanan,pakaian,tempat tidur dan lainya,mereka berharap agar pemerintah lebih cepat memerhatikan mereka saat sedang terkena musibah seperti ini,tidak hanya sibuk dengan pekerjaan atau sebagainya,masyarakat butuh bantuan pemerintah baik dari segi apapun.