Peluang Usaha Budidaya Udang Vaname Di Aceh

in #aceh7 years ago

10443379_350631021751749_3375649902138662155_n.jpg
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terletak di ujung barat Indonesia, secara geografis di kelilingi oleh laut yaitu Selat Malaka, Samudera Hindia dan pantai utaranya berbatasan dengan Selat Benggala. Wilayah pesisirnya memiliki panjang garis pantai 1.660 km dengan luas wilayah perairan laut seluas 295.370 km² terdiri dari laut wilayah (perairan teritorial dan perairan kepulauan) 56.563 km² dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km².
IMG_20170803_002422.jpg
Wilayah pantai dan lautnya secara umum di pengaruhi oleh persimpangan arus dan gerakan Samudera Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang berinteraksi dengan daratan pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, Kepulauan Andaman dan Nicobar, sehingga menampakkan ekosistem laut di sepanjang pesisir Aceh sangant sesuai bagi kehidupan,biota laut. Kondisi yang demikian sangat strategis untuk usaha perikanan, khususnya penangkapan ikan di laut dan budidaya tambak. Wilayah pertambakan di sepanjang pesisir Aceh ini sangat didukung oleh luasnya sebaran hutan bakau (mangrove) yang mempunyai fungsi pencegahan abrasi pantai, melindungi habitat biota laut dan pencegahan pencemaran serta memiliki fungsi produksi akuatik yaitu perikanan, tambak dan lain-lain.

IMG_20170603_175903.jpg
Di Nanggroe Aceh Darussalam terdapat gugusan pulau-pulau besar dan kecil sebanyak 119 buah serta 73 buah sungai penting yang mengalir hingga ke muara.Kondisi wilayah tersebut di atas menjadikan Provinsi Aceh sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar di sekitar kelautan dan perikanan. Dengan sentuhan teknologi yang lebih modern dan tepat guna menggantikan teknologi sederhana/tradisional yang masih ada, maka sektor ini mempunyai peluang besar dan dapat menjadi sektor dominan dan andalan untuk mengangkat serta meningkatkan pendapatan (income generating) dan kesejahteraan masyarakat Aceh di masa depan.

Sampai saat ini udang vannamei masih menjadi komoditas perikanan yang memiliki peluang usaha cukup baik karena sangat digemari konsumen lokal (domestik) dan konsumen luar negeri. Hal ini disebabkan oleh rasa udang vannamei yang enak dan gurih serta kandungan gizinya yang sangat tinggi. Daging udang vannamei diperkirakan mengandung 90% protein. Menurut Hirota (1990), protein dalam daging udang mengandung asam amino esensial cukup lengkap. Keunggulan udang vannamei lainnya adalah kandungan lemaknya hanya sedikit.

Screenshot_2017-08-02-17-35-32-133_com.miui.videoplayer.png
Di pasaran, udang vannamei yang dipilih sebagai udang konsumsi berasal dari udang yang masih segar, udang beku, udang kupas beku (tanpa kepala), dan udang olahan. Udang tersebut tersedia dalam bentuk kalengan atau bentuk olahan lainnya. Udang segar lebih banyak dipasarkan di dalam negeri (domestik), sementara udang beku umumnya dipasarkan ke luar negeri (ekspor).

Ketertarikan konsumen terhadap udang vannamei tidak sebatas pada rasa dagingnya yang lezat. Limbah dari bagian tubuh udang vannamei juga menjadi daya tank tersendiri. Bagian kepala dan cangkangnya (carapace) bisa memberi nilai tambah yang cukup berarti. Limbah kulit udang ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai industri, seperti industri farmasi, kosmetika, pangan, dan tekstil. Salah satu kandungan kulit udang yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri adalah chitin dan chitosan (senyawa turunan dari chitin). kulit udang mengandung chitin 60% dari berat keringnya.
49c238_2bdec05d62934a23a7f5ad58ebe72bc8-mv2_d_1930_1282_s_2.jpg

Pasar utama chitin di dunia adalah Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Lokasi budi daya udang vannamei secara intensif adalah di sepanjang pantai. Dari 108.000 km panjang pantai yang dimiliki Indonesia, sebagianbisa dimanfaatkan untuk budi daya udang, terutama di wilayah pesisir. Lokasi paling potensial untuk budi daya udang vannamei adalah pesisir timur Pulau Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, dan Lampung), pesisir utara Pulau Jawa (pantura), pesisir Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, serta Papua.

*Penulis merupakan mahasiswa Universitas Malikussaleh
*Mulia Rahmat

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://laukfpik.blogspot.com/2014/03/sejarah-perikanan-dan-kelautan-di-aceh.html

Congratulations @mulialeb! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You made your First Comment
Award for the number of upvotes
Award for the number of upvotes received

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Congratulations @mulialeb! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Congratulations @mulialeb! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published 4 posts in one day

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!