MEMBACA ADALAH JENDELA ILMU
Turunnya wahyu pertama yang berisi perintah membaca, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Siti Aisyah RA dalam sebuah hadis yang panjang. Cuplikan singkat dari hadis tersebut adalah sebagai berikut ‘“Aisyah RA berkata: ‘‘Waktu itu Rasulullah SAW sedang menyendiri dan beribadah di Gua Hira dan dikejutkan dengan datangnya malaikat (Jibril) secara tiba-tiba, lalu berkata: ‘Bacalah!’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Aku bukanlah seorang yang pandai membaca’. Kata Rasulullah SAW, lalu dia mengambilku, kemudian memelukku hingga aku merasa kepayahan. Setelah itu dia melepaskanku, lalu dia mengatakan ‘bacalah’. Aku menjawab lagi ‘ Aku tidak pandai membaca’ lalu dia memelukku kembali, sehingga aku pun merasa kepayahan. Setelah itu dia melepaskanku dan mengatakan ‘bacalah’ Aku pun mengatakan lagi ‘ Aku tidak dapat membaca’. Untuk ketiga kalinya dia memelukku sehingga aku pun merasa payah. Setelah itu dia melepaskan aku dan membacakan. ‘Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam, Dia Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya’.
Setelah menerima wahyu pertama itu Nabi SAW pun pulang. Sekujur tubuhnya bergetar. Setibanya di rumah Khadijah, beliau berkata ‘Selimutilah aku! Selimutilh aku!’ Khadijah pun segera menyelimutinya, sehingga rasa takut pun hilang dari beliau, lalu beliau berkata ’Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku?’ Kemudian Rasulullah SAW menceritakan peristiwa itu kepada Khadijah dan mengatakan ‘Aku sangat takut sesuatu akan menimpa diriku’. Lalu Khadijah berkata kepada beliau ‘ Sekali-kali tidak. Bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan menghina kamu…’”’. (Tafsir Ibnu Katsir tentang surah Al-Alaq ayat 1-5).
Demikian kisah turunnya wahyu pertama, dengan dimulai perintah “bacalah” yang membuat Nabi SAW sangat ketakutan dan kepayahan.
Tentang manfaat membaca bagi setiap orang, tidak perlu diragukan lagi. Tentu saja ada yang istimewa dengan perintah membaca ini, sehingga Allah menempatkannya sebagai wahyu pertama-Nya. Sudah barang tentu ada banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan tersebut. Membaca ibarat ilmu sumur yang tidak pernah kering, semakin banyak membaca, semakin banyak ilmu yang dapat diambil. Dengan membaca, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan sertadapat belajar dari pengalaman orang lain.
Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul “Lentera Hati”, menanggapi manfaat membaca, yaitu salah satunya ialah dapat membangun peradaban manusia. Berdasarkan penilitian, bacaan seseorang bisa mempengaruhi pada kualitas pribadinya, semakin mantap bacaan seseorang, maka semakin tinggi peradaban manusia. Kualitas dari bacaannya akan menghantarkan manusia kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya.
Selain itu, dari hasil riset terakhir ilmu yang berhubungan dengan otak manusia, ditemukan bahwa bagi mereka yang rajin membaca buku dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tuanya, bahkan berdasarkan penelitian para ahli, membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf-syaraf baru di otak dimana tumbuhnya sel-sel syaraf baru itu berlangsung hingga akhir hayatnya.
Buku adalah gudangnya ilmu dan hanya dengan membacanya kita dapat meraih berbagai macam ilmu pengetahuan darinya. Di zaman sekarang, di mana penerbitan sudah seperti jamur di musim hujan, sangatlah mudah mendapatkan buku yang kita inginkan. Beribu macam jenis buku bisa didapatkan di toko-toko buku, di emper-emper pertokoanatau bahkan sudah banyak dijajakan keliling, di dalam bus kota oleh para pedagang dan juga di halaman masjid ketika usai shalat Jum’at.
Ada buku-buku bacaan ringan seperti novel, komik, atau majalah hiburan, namun ada pula buku-buku ilmiah popular yang sarat ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti buku cara berternak unggas, buku kuliner atau buku resep makanan, buku ensiklopedia yang berjilid-jilid dan buku-buku agama yang memuat berbagai masalah hidup beragama yang benar, juga jangan lupakan Kitab Suci dengan berbagai ukuran, sebagai pedoman hidup bagi manusia. Semua itu adalah gudang ilmu yang sudah tentu tidak ada manfaatnya kalau tidak pernah sama sekali kita membacanya. Semain banyak nuku yang kit abaca, semakin banyak juga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan.
Congratulations @muhajier! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You made your First Vote
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP