Helo hai pecinta partiko.
Tak heran kalau budaya aceh di pedalaman khususnya pedesaan,banyak yang menghabiskan waktu di warung,sambil ngopi dan ngobrol serta bergurau.
Lalu apa yang diperbincangkan oleh mereka,?
Ini bukan lagi sebenarnya jadi sebuah pertanyaan,namun sudah ada jawaban yang lazim kita ketahui tentang mereka yang nongkrong berjam jam di warung.
Kalau lagi viral sekarang ,kasus penangkapan gubernur aceh,itu pun jadi pembicaraan hangat bagi mereka,terkadang ada yang menghina dan juga ejekan yang lepas tanpa fakta yang nyata,padahal jika dikaji tentu tidak ada hubungan yang mendalam tentang politik ini, karena rata rata yang nongkrong itu cuma rakyat kecil yang belum mampu untuk mandiri,apa lagi untuk orang lain ,
Begitupun yang sedang berlangsung ,yaitu piala dunia 2018 di Rusia,mereka semua mengidolakan tim favoritnya,namun jika tim favorit kalah,ucapan yang tak layak pun dilontarkan,dan juga saling tuding satu sama lain,jika dikaji tim pemain dengan kita apa hubungannya,mereka tak kenal kita,malah kita yang menonton mereka.
Itulah aceh,salut dan bangga akan orang lain,sebenarnya kalau secara bijak ,kita tidak perlu jadi penonton yang budiman,sudah saatnya kita ikut berkarya,
""Beek duek bak keudee pugah haba lua nanggroe"
"sikat igoe ngon talo tim"
Begitulah kata kata orang aceh zaman dulu,terhadap "urueng raya beurakah"
Lebih baik cipta sesuatu yang berharga,dan manfaatkan waktu sebaik baiknya.
Salam hangat
@karimuddinn
Posted using Partiko Android