Assalaamu'alaikum Steemian 😊
Luaaammmaaa sudah ternyata akun ini saya anggurkan. Sekalinya menulis, lagi-lagi tentang makanan. Masakan. Semoga steemian tidak bosan ya?
Sejatinya, saya bukan orang yang konsisten memasak. Apalagi terpaku pada satu resep step by step. Pas jumlah takaran bumbunya. Tak ada yang meleset. Bahkan sampai ke hitungan menit berapa lama semestinya masakan itu di atas api.
Tidak. Saya senang meng-eksplore. Untuk pertama kali mencoba sebuah resep, wajar, step by step benar-benar saya ikuti. Seringnya tidak. Apalagi berkenaan dengan jumlah cabai dan penambahan gula ke dalam masakan. Sebagai penyuka pedas, tentu akan saya sesuaikan. Kecuali resep makanan yang belum menjadi keahlian saya. Semisal aneka bolu atau cake. Saya tidak berani macam-macam.
Sebagai seorang yang lahir dan besar di pesisir Aceh, tentu saya tidak asing dengan aneka makanan berbahan kelapa. Beragam olahan kelapa menjadi tambahan yang lumrah digunakan dalam aneka masakan khas Aceh.
Tidak hanya santan, orang Aceh zaman old gemar sekali memakai minyak kelapa, 'u teulheu (kelapa gongseng yang digiling halus sampai mengeluarkan minyak) hingga pl'iek 'u (patarana) sebagai bumbu masak. Kelapa yang dikukur sering pula didadar dengan telur dengan tambahan bumbu tertentu. Atau ditumis dengan kecombrang dan teri. Bahkan rujak kelapa muda (Aceh : lincah 'u gröh) juga tersedia. Semua dijamin memanjakan lidah.
Apatah lagi sekedar kuah leumak, nama khas di wilayah Aceh pesisir untuk olahan ikan atau sayur yang menggunakan santan sebagai kuahnya.
Malam ini, saya sedang rajin menyiapkan menu makan malam. Agak istimewa bagi rumah kami, sebab ada 3 macam menu pendamping nasi yang akan saya hidangkan untuk keluarga. Sebab sebagai ibu yang bekerja, saya selalu diwanti-wanti suami agar menyediakan makanan yang mudah saja bagi keluarga. Bahkan beliau tidak keberatan makan menu screentouch, tinggal tunjuk di warung makan, bungkus, bayar, bawa pulang.
Makan nasi dengan satu macam olahan lauk saja sungguh biasa bagi keluarga kami. Biar hemat waktu, saya suka menambah sayuran sekaligus ke dalam olahan ikan. Istimewalah terasa ketika ada lebih dari satu kawan nasi terhidang di meja. Tetap sederhana. Hanya ikan nila sambal lado, terung goreng tepung favorit anak-anak, dan kuah leumak.
Kali ini saya membuat kuah leumak dengan kacang panjang sebagai bahan utama. Resep lengkapnya adalah sebagai berikut :
250 gram kacang panjang, potong-potong sesuai selera.
segenggam bunga pepaya
segenggam rimbang/cempokak
1 cangkir teri, cuci bersih, tiriskan
1 liter santan cair
Bumbu halus :
10 buah cabe rawit
3 buah cabe merah
seibu jari kunyit
setengah jari jahe
3 buah sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan)
2 buah tomat cherry (boleh diganti dengan tambahan 1 buah sunti. Tadi saya pakai untuk menghabiskan sisa tomat saja)
2 siung bawang putih
2 butir kemiri
Bumbu lain :
5 siung bawang merah, rajang
1/2 sdt merica
2 lembar daun salam
4 lembar daun jeruk
2 batang serai, geprak
2 cm lengkuas, geprak
3 sdm minyak untuk menumis
garam secukupnya
Cara membuat :
panaskan minyak dalam wajan, tumis bawang merah sekedar layu, masukkan teri, masak sampai teri setengah matang. Masukkan rimbang dan bunga pepaya, aduk-aduk hingga agak layu.
masukkan bumbu halus, serai, daun jeruk dan salam, serta lengkuas, aduk rata. Biarkan sesaat sambil diaduk.
masukkan santan cair. Aduk rata.
sekira kuah hampir mendidih, masukkan kacang panjang dan merica. Aduk rata. Tambahkan garam.
setelah kuah mendidih bagus dan kacang panjang cukup empuk, koreksi rasa. Matikan api. Kuah leumak kacang panjang siap dinikmati.
Rasanya? Nyam-nyam!
alaykum al salam
😊
Congratulations @hefa! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: