PENDEKATAN ANTROPOLPGI (1:10)

in #aceh7 years ago

imageIstilah antropologi, disebutkan berasal dari yunani yakni anthropos (manusia), ditambah dengan logos, yang berarti diakursus atau sains. Antropologi adalah ilmu tentang manusia dan masyarakat di kawasan kecil atau masyarakat yang tidak begitu dikenal atau di kawasan pedalaman dengan memfokuskan pada kebudayaan dan adat kebiasaan masyarakat tersebut. Pengertian ini, selanjutnya menggiring kita pada pemahaman bahwa antropologi memang lebih banyak di cari dikawasan pedalaman atau jauh dari kawasan urban, dimana di sini lebih banyak digunakan sosiologi, ketimbang antropologi. Inilah awal, pengertian yang ideal dari anttopologi. Kemudian, antropologi juga memainkan peran penting dalam memahami masyarakat urban atau perkotaan. Dari uraian tersebut, tampak bahwa antropologi merupakan bidang ilmu tersendiri. Tetapi, kemudian para sarjana ada yang menyabutkan dengan beberapa istilah seperti antropologi sosial, antropologi budaya, etnografi.
Secara garis besar ada beberapa paradigma dalam kajian antropologi. Robert Layton, sebagaimana para sarjana ilmu sosial lainnya, menyebutkan beberapa paradigma tersebut yaitu: fungsionalisme, strukturalisme, interaksionis, antropologi Marxis, dan sosioekologi.
Fungsionalisme. Istilah ini mengacu pada tradisi berpikir yang di pengaruhi oleh Emile Durkheim. Paradigma ini ingin ingin memahami masyarakat dari kebiasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Layton, paragdigma ini dilakikan sebelum suatu kawasan hemdak dijajah. Strukturalisme. Pandangan ini berasal dari antropolog perancis, Claude Levi-Straus. Disebutkan bahwa analisa melalui pemikiran Levi Straus berangkat dari pandangan bahwa fenomena sosial budaya merupakan, seperti pakaian, menu makan, mitos ritual, dan sebagainya, meripakan gejala yang sama dengan gejala kebahasaan ( kalimat dan teks) karena gejala-gejala tersebut mempunyai makna tertentu atau di beri makna tertentu. Interaksionis, pandangan ini mengandaikan bahwa pertukaran barang di dalam masyarakat memiliki makna tersendiri, dalam membangun hubungan sosial. Mercel Mauss menyebutkan bahwa pertukaran barang, bukanlah hanya semata barter, sebagaimana di tegaskan oleh Adam Smith, melainkan membangun hubungan sosial, tetapi juga transaksi sosial. Antropologi Marxis. Paradigma ini mempertanyakan teori-teori antropologi yang telah ada sebelumnya. Maksudnya, objek kajian antropologi yang semula yang di pandang sebagai kawasan yang terpencil, sebenarnya merupakan bagian dari upaya proses kolonialisasi.