Menuju Revolusi Air

in #aceh7 years ago

Revolusi air diangkat sebagai sebuah respon atas kondisi air yang semakin hari kina kritis. Padahal, air merupakan sumber utama kehidupan. Karena itu dibutuhkan solusi cepat dan tepat untuk menyelamatkan sumber daya air, mulai dari sumber atau hulu hingga hilir.

Negara harus hadir demi terciptanya kesejahteraan rakyat yang dipresentasikan oleh baiknya kondisi perairminuman. Harus mampu member harapan dan kebutuhan rakyat salah satunya salahnya dalah kebutuhan akan hidup sehat , dan itu ditentukan oleh kondisi airnya. Pertanian, peternakan maupun perkebunan bisa baik kalau airnya juga baik, bersih dan bisa diminum, juga pasti mewakili seluruh ekosistem-ekosistem lain yang terjaga.

Setidaknya ada empat poin mendasar yang memicu terjadinya krisis air perairminuman. Pertama, populasi yang nyaris tak terkendali. Meningkatnya jumlah penduduk, terjadinya urbanisasi yang menyebabkan konsentrasi kebutuhan air serta pola perilaku yang boros air. Meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan juga kebutuhan air untuk pertanian dan industry, yang makin memperparah kondisi yang ada.

Kedua, pencemaran lingkungan dan rusaknya ekosistem. Memburuknya kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan air PDAM sejatinya diakibatkan pula oleh terjadinya pencemaran lingkungan serta rusaknya ekosistem yang ada. Efek domino dari situasi ini memaksa penduduk dan industri mengambil air tanah yang memperparah kondisi yang ada.

Ketiga, lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah pusat dan daerah. Bukti kelemahan tersebut terlihat bahwa hingga sekarang belum blue print penyediaan air minum untuk Indonesia. Keempat. Rendahnya perhatian pemerintah terhadap penyediaan air untuk masyarakat ditunjukkan dengan belumadanya prioritas dalam diskusi sidang kabinet serta rendahnya alokasi anggaran untuk pembangunan sarana air.

Dengan sejumlah problematika krusial tersebutm mantan menteri era Orde Baru, dan juga mantan Dewan Pertimbangan Presiden era SBY, Emil Salim meramalkan dalam beberapa tahun kedepan sebagian besar daerah di Indonesia akan sangat mungkin mengalami krisis air bersih. Oleh sebab itu pemerintah harus segera membuat peta jalan (road map) air dalam mengantisipasi lebih awal dampak kekeringan di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Bahwa pemerintah Joko Widodo telah menetapkan Nota Keuangan 2018 menjadi sebagai titik tolak pegangan yang bisa digunakan dalam rangka menyusun road map air minum. Nota Keuangan tersebut berisi mengenai konsep percepatan peyediaan air minum di Indonesia dalam rangka program 100-0100 2019 dan SDG 2030.

Berbicara kata revolusi memang akhir-akhir ini akrab ditelinga kita masyarakat, terutama sekali dipemerintahan Joko Widodo dimana istilah Gerakan Nasional Revolusi Mental sangat menggema dan menjadi jargon beliau pada saaat kampanye pilres 2014 lalu dan kabinet pemerintahannya. Tidak salah lagi bila semangat revolusi mental juga diadopsi dan diterapkan di dunia perairminuman dengan tema revolusi air. Revolusi mental perairminuman dan lingkungan erat kaitannya, harus dimulai dari diri sendiri. Prinsip memelihara dan menjaga dalam spektrum yang lebih luas. Contoh kecil, jika tidak mencemari air, tidak membuang sampah ke sungai, jangan menambah kotor. Jika tidak bisa merawat, maka jangan merusak.

Air menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dasar. Bahwa kalau mau melihat sebuah daerah baik seperti apa tingkat serasi dan pembangunannya, maka lihat saja bagaimana airnya. Tidak perlu pakai teori, ditempat air mengalir dengan baik, airnya terjaga dengan baik, kondisi PDAM-nya baik, kesejahteraan di daerah itu tentu akan baik pula. Dan ini mutlak menjadi kewajiban dan tanggung jawab negara.

Di seluruh dunia, air bersih bukan perkara main-main, sebab kalau airnya tercemar, rakyatnya sakit. Kalau air bersoal tentu mereka mengeluarkan biaya yang mahal akibat kesehatannya terganggu. Oleh karena itu tidak boleh membangun drainase dulu, tidak boleh membangunanti banjir dulu, tidak boleh membangun lampu-lampu jalan yang indah, pintu gerbang yang cantik kalau air belum beres.

Jika ingin menjadi negara dan pemerintahan yang baik, maka harus mampu memberikan harapan dan kebutuhan rakyat, yang salah satunya adalah kebutuhan akan hidup sehat. Dan itu ditentukan oleh kondisi airnya. Bicara pertanian, peternakan, perkebunan, hutan, lingkungan hidup dan ekosistem ujung dan muaranya adalah air. Air adalah milik rakyat, milik bangsa dan ini sebuah masa depan.

Penyediaan air bersih kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan lingkungan atau kesehatan masyarakat, yang memiliki peran dalam mengurangi jumlah orang dengan penyakitnya, terutama penyakit yang berhubungan dengan air, dan berperan penting dalam meningkatkan standar atau tingkat (kualitas) hidup. Sampai saat ini, penyediaan air bersih bagi masyarakat masih dihadapkan pada beberapa masalah yang kompleks dan sampai sekarang belum dapat sepenuhnya diatasi. Salah satu masalah yang kita hadapi saat ini adalah masih rendahnya tingkat pelayanan air kepada masyarakat. Sehingga, hal itu akan memiliki efek pada kesehatan manusia.

Menurut pendapat saya, ada dua masalah utama yang menyebabkan kualitas air yang buruk di Indonesia. Masalah pertama adalah kurangnya kesadaran masyarakat di Indonesia tentang lingkungan. Masih banyak penduduk selalu mengarah pada kualitas air yang buruk di Indonesia, terutama pada sumber daya air yang seharusnya menjadi sumber mata pencaharian. Masalah kedua, adalah alokasi anggaran yang rendah untuk masing-masing daerah yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih dan sanitasi. Dua masalah utama tersebut, tampaknya tidak ada habisnya. Bahkan dari tahun ke tahun semakin besar dan bertambah kompleks untuk ditangani.

Setidaknya ada ada tiga langkah strategis yang akan diambil olehpemerintah untuk mengatasi masalah air dan sanitasi. Langkahpertama dan yang paling mendasar di sini adalah bahwa pemerintah terus mempromosikan upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Langkah kedua adalah akan dieksekusi, setelah kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan,pemerintah menaikkan anggaran untuk meningkatkan fasilitas akses ke air bersih dan sanitasi. Langkah ketiga, jika dalam artianggaran telah mencapai titik maksimum, sehingga tidak dapat diangkat lebih jauh, pemerintah juga dapat bekerja sama denganlembaga-lembaga internasional yang terkait dengan itu. Mari kita pergunakan sumber air dengan bijak dengan menjaga kualitas air dari berbagai resiko pencemaran penyakit.

Mengingat peranan air, baik air minum dan air bersih yang begitu sentral dan strategis, pemerintah Indonesia terus menggalakkan pembangunan di sektor air minum. Hal ini tersebut dikongktretkan dengan target capaian 2015-2019, yakni 100 persen akses aman air minum, o persen daerah kumuh dan 100 persen sanitasi. Dalam hal ini pemerintah lantas melengkapi dengan membuat perangkat hukum dan peraturannya untuk dijadikan basis dalam mengimplementasikannya.

Setiap orang pada tahun 2019 harus memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi (RPJMN 2015-2019). Untuk mencapai akses air minum aman dan sanitasi layak di wilayah pedesaan pada tahun 2019, maka gap-nya adalah sekitar 44% untuk akses air minum aman dan 56 % untuk akses sanitasi layak. Jumlah penduduk perdesaan dengan akses air minum aman adalah 9.6 juta sambungan rumah (SR), sementara jumlah desa yang harus berpartisipasi dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah 45.000 desa.

Meningkatkan ketersediaan air bersih dimasa mendatang merupakan hal terpenting bagi kehidupan semua manusia. Air sebagai salah satu hajat dasar manusia, ketersediaan air bersih adalah hal utama menjamin kelayakan keberlangsungan hidup. Tentu akan menjadi petaka bila krisis air terjadi. Dewasa ini tiap-tiap negara punya metode sendiri dalam menangani krisis air. Di beberapa negeri di mana angin yang menguntungkan terus-menerus bertiup, kincir-kincir angin mengangkat air ke permukaan dan juga berfungsi sebagai generator listrik. Di negara yang lebih kaya, mengubah air laut menjadi air tawar juga dipandang sebagai solusi yang tepat guna. Di banyak tempat, bendungan-bendungan raksasa menampung air sungai dan air hujan—metode yang sedikit banyak terbukti efektif, meskipun reservoir di daerah gersang bisa menyusut sekitar 10 persen karena penguapan.

Revolusi air dimulai dari bagaimana sinergitifitas antara PDAM seluruh Indonesia (Perpamsi) dengan unsur pemerintah pusat dan daerah untuk memiliki tekad bersama untuk memperjuangkan hak mendapatkan air minum dan air bersih kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat miskin dan kurang mampu dan demi kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya.

Sort:  

Hai, hello @danilcotseurani! Kami upvote ya..