Berada jauh dari kampung halaman sering membuat rindu akan makanan khasnya. Ditambah lagi oleh permintaan teman-teman di kampus untuk mencicipi masakan dari daerah.
em.. mereka minta TIMPHAN.. 😁
note: timphan adalah jenis kue khas propinsi Aceh
Nah, bermodalkan desakan mereka maka saya beranikan diri untuk mencoba membuat timphan sendiri. em.. berarti akan terhitung ini kali pertama membuat timphan sendirian.
hsssstt... setelah minta panduan bahan dan tahapan dari ibu mertua ku yang baik hati..
akhirnya.. i come up with..
Bahan untuk adonan :
*150 g tepung ketan
*100 g labu kuning kukus, haluskan
*1/4 sdt garam
*1/4 sdt vanili bubuk
Bahan isi (inti):
*100 g gula pasir
*125 ml santan kental
*1 sdm tepung terigu
*1 butir telur, kocok lepas
*1/4 sdt garam
*daun pisang yang masih muda, potong ukuran 20×15 cm. (seharusnya, namun di pasar tradisional di Surbaya tidak dijual yang masih muda)
*minyak goreng
Caranya:
Isi (inti)
Campur semua bahan isi, aduk rata. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga adonan mengental. Angkat, sisihkan.
Adonan pembungkus
Campur tepung ketan, labu kuning kukus, garam, dan vanili bubuk. Uleni hingga adonan bisa digulung dan dibentuk.
Ambil selembar daun pisang yang sudah dipotong lebih kurang 10cm x 10cm, oles tipis dengan minyak goreng.
Beri 1 sdm adonan, pipihkan, tambahkan 1 sdt isi ditengahnya.
Gulung, padatkan, bungkus seperti lontong.
Setelah semua adonan dan inti habis di bungkus
Kukus selama kurang lebih 25 menit hingga matang.
Timphan siap disantap dengan cara apapun..
Alhamdulillah feed back teman-teman enak, walau agak asin sedikit.. hehe
Senang bisa berbagi cerita.. Follow and upvote really appreacite.. See you on the next story..
Nampaknya sudah berhajat kepada DSLR.. emm..
Nyan bit cukop hawalong..pulom kato puasa, bek tuwe kirem u bireuen meu dua boh @ayudiarifki
timphan tanyoe sangat terkenal di lua daerah. di Bireuen sit ka lee..