Judul yang terlihat seperti aneh ya?
Begini ceritanya, sejak awal kenal ikan bakar🐟, yang saya keep sebagai ikan bakar adalah ikan segar/fresh/mentah (setelah dibersihkan) langsung dibakar.
Pada variasinya ada ikan bakar original, bumbu kecap, or taste lainya sebagai added value& citarasa🍛🍜. Sejatinya untuk membuat ikan bakar super gampil, lha wong ikan diletakkan di atas bara api, dijaga agar tidak over heating. Jika mau rasa ikan bakar tidak original, tinggal dikasih bumbu sesuai selera🍽. Many years ago, saking sukaknya sama ikan bakar ini, saat masih berjibaku di Muncar, bersama @Titasulistyawati @Diansetyarinisoemadi, kami bertiga suka bebakaran ikan🐡🦀🐙 sampai blenger pokok'e.
Penyuplai ikan segar Ayahnya jenk Tita, master bakar ikannya ya jenk Tita pula. Saya & Dian cukup jadi asisten. Tapi saat ikan bakar siap santap, kami lomba dulu-duluan ngabisin ikan bakarnya.
Itu cerita seru kami kala itu, super doyan makan ikan. Andai dulu sudah ada gerakan gemar makan ikan atau ada ajang duta gemar makan ikan, mungkin kami bisa jadi kandidat ( tapi siapa yang akan mencalonkan ya?? )
Nah, fakta kalau ikan bakar adalah ikan goreng yang dibakar, ini adalah kisah seru lainnya. Lain kolam, lain ikannya. Beda daerah, beda cara memasak ikan bakarnya.🐳🐋 Periode awal-awal pindah ke Yogya, suatu hari saat makan diluar, suami menawari kuliner dengan menu ikan bakar. Bisa ditebak dong, saya langsung "Yes I do" lebih cepat menjawabnya ketimbang saat beliau mengajukan ta'aruf pokoknya
Nah, ketika tiba menu ikan bakar dihidangkan, saya masih celingukan dan nunggu menu ikan bakarnya. "Ikan bakarnya mana ya?" tanya saya ke suami. "Lha ini ikan bakarnya..." "Ini kan ikan goreng yang dipanasi di perapian Bii ?" Olalala, pungkasing carita ternyata ikan bakar di yogya mayoritas ya ikan goreng yg dibakar. Memang ada sih yang menyediakan ikan bakar versi asli ikan dibakar, tapi tdk banyak.
Makanya kalau ada menu ikan bakar, sebelum pesan saya suka mastiin dulu ikan bakarnya seperti apaan⚖. Jika ikan goreng dibakar, saya sekip dulu deh.